Solidaritas Pengendara GoJek Mengantar Jenazah Gunawan

Sabtu, 19 September 2015 – 00:11 WIB
Yatmi (67), ortu almarhum Gunawan. Foto: Yudha P/Radar Lampung/JPNN

KECELAKAAN maut Kopaja yang menabrak Gunawan (41) alias Gugun, driver Go-Jek, hingga tewas, memunculkan keprihatian publik secara massal. Bukan hanya di kalangan warga Kalibata, Jakarta, namun juga menarik perhatian level nasional. Seperti apa kisahnya?
-------------
Laporan Hayatullah–Yuda P- JAKARTA-KALIANDA
-------------
MENUJU kediaman pasangan suami-istri (pasutri) Gunawan dan Lilis mesti melewati gang kecil dari Pondok Pesantren Darul Ishlah.

Rumah kontrakan yang mereka tinggali tak pernah sepi dari kunjungan. Mulai warga sekitar, kerabat, sampai awak media.

BACA JUGA: Kiat Klub-klub di Sumatera dan Kalimantan Menghadapi Kabut Asap

Padahal, rumah duka di Jalan Buncit Raya, Kalibata Pulo RT 13/05, Pancoran, Jakarta Selatan, itu telah ditinggalkan sanak keluarga sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis  (17/9) untuk prosesi pemakaman ke Lampung.

’’Kami semua kerabat dari warga sekitar. Semua keluarganya berangkat bakda Isya dari jalur darat Merak-Bakauheni untuk mengurus pemakaman,’’ kata Asep (30), kerabat korban, saat ditemui di rumah duka.

BACA JUGA: Saya Sempat Terpikir Ganti Muka dengan Suntik Silikon

Asep mengaku baru menerima laporan bahwa janazah telah tiba di kediamannya di Lampung sekitar pukul 03.00 dan akan dilanjutkan dengan pemakaman. ’’Pemakamannya dilakukan di Dusun Warasjaya, Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Baru sekitar pukul 10.00,’’ sebutnya.

Asep menjelaskan, jenazah dibawa dua unit ambulans RS Jakarta Medical Center (JMC) dari rumah duka dan diiringi tiga mobil pribadi yang berisi keluarga. ’’Mereka juga diiringi rekan-rekan Go-Jek sampai tol Tangerang,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Cara Unik Melawan Asap Ini, Membuat Dunia Terhentak!

Kerabat korban lainnya, Maria (40), menambahkan, peristiwa itu terjadi ketika dirinya sedang mengaji bersama warga lain di lingkungan setempat.

Lalu, ada laporan dari tetangga tentang warga Buncit Raya yang tertabrak Kopaja adalah Gunawan yang sesuai identitas KTP. ’’Kami semua kaget dan saya langsung membawa motor ke lokasi tabrakan untuk membantunya,” papar dia.

Di tempat kejadian, Maria melihat Lilis dan anaknya Aldo dalam kondisi kritis, yang mesti segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan pertamanya.

’’Untungnya Aldo dibawa tukang tambal ban, tetapi Lilis harus menunggu ambulance karena taksi tidak mau membawa korban tabrakan. Sementara Gunawan meninggal di tempat,” cerita Maria.

Saat itu, Lilis dalam keadaan sadar dan bayi di kandungannya juga masih bernyawa. ’’Tetapi selang 15 menit, dia tak sadarkan diri. Sehingga bayinya pun tak bisa ditolong sebelum dilakukan operasi,” bilangnya.

Maria mengapresiasi bantuan dan support dari semua pihak, terutama rekannya kerjanya di Go-Jek. Padahal, Gunawan termasuk baru bergabung di gelombang kedua, yaitu Agustus 2015.

’’Dari kejadian sampai pukul 02.00, ada ribuan pasukan hijau se-Jabotabek datang ke sini. Bahkan siang juga masih ada yang datang. Dan saat melepas jenazah korban ke Lampung, ribuan driver konvoi,’’ tuturnya.

Maria menyebutkan, total bantuan dari Go-Jek sejak peristiwa terjadi terkumpul sekitar Rp15 juta. ’’Belum tambahan bantuan semalam yang sampai satu karung sudah dibawa pulang ke Lampung. Itu belum sempat dihitung," tambahnya.

Ia mengenal baik kedua korban sejak masih bujang-gadis atau sekitar 15 tahun silam. Pekerjaan keduanya bordir tambal sulam. ’’Dulu mereka tinggal di belakang gang tempat saya, baru delapan tahun ini pindah tepat di depan dari dua rumah sampingnya,” terang dia.

Mereka mempunyai dua anak, yaitu Gilda (13 tahun) yang belajar di MTs Pesantren Cipanas, Bogor, dan Ghiraldo Banu Seprizky (8 tahun), siswa MI Fatahillah Jakarta yang tengah dirawat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Menurut Maria, keluarga besar Gunawan dalam sehari-harinya berperilaku baik dan santun di lingkungan masyarakat. ’’Ya orangnya nggak banyak omong, tetapi baik dan taat agamanya,” tutup ibu berjilbab itu.

Adik ipar Gunawan, Dondon Suryana (42), menuturkan, kondisi Aldo sudah sadar, namun masih sulit berbicara.

’’Alhamdulillah, Aldo sudah siuman sejak semalam dan mulai bisa berbicara. Dia bertanya mana ayah-ibunya. Sepertinya dia ada firasat kalau orang tuanya sudah tak ada,” ujarnya di rumah duka.

Dondon tak ikut ke pemakaman karena harus mengurus kelengkapan klaim dan administrasi di rumah sakit. Menurutnya, kondisi Aldo kritis karena terlalu banyak luka dan pendarahan sehingga mesti dirujuk ke RSCM. ’’Aldo dirujuk dari JMC ke RSCM agar bisa ditangani dengan baik, karena peralatan tak mendukung," sebutnya.

Saat ini, lanjut dia, operasi penutupan kulit kepala, penambalan paha yang robek, penjahitan pada leher akibat bekas kaca, serta operasi bagian kelamin yang memar sudah dilakukan. ’’Seperti yang terjadi pada ibunya, di kelamin yang cukup parah,” kata pria yang tinggal di Pasar Baru, Jakarta, itu.

Meski ada kabar kecelakaan suami-istri yang sedang hamil dan sang suami meninggal di tempat, Dondon justru baru mengetahui informasi dari saudara di Lampung bahwa korban meninggal adalah Gunawan yang tertabrak Kopaja di Warung Janda. ’’Saat saya tiba, jenazah sudah di JMC untuk dikafani," ucapnya.

Dondon mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan biaya dan dukungan Go-Jek. ’’Meski keadaannya masih off (tidak sedang bekerja, Red), tetapi dari TKP dikawal penuh. Bahkan diberi bantuan biaya rumah sakit," ujarnya.

Di rumah duka, bendera kuning berkibar saat Radar Lampung (Jawa Pos Group) memasuki sebuah jalan menuju kediaman Gunawan yang berada di Dusun Warasjaya, Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan.

Tak jauh dari jalan tersebut, sebuah tarup berukuran 5 x 7 meter telah berdiri di teras rumah dan bangku-bangku berwarna hijau tersusun rapi. ’’Silakan masuk, Mas," sapa seorang ibu paro baya yang diketahui bernama Yatmi (67). Dia merupakan orang tua dari Gunawan.

Air mata masih membasahi mata ibu yang memiliki lima anak itu. Dengan terbata-bata, ia meluapkan kesedihannya di depan wartawan koran ini, dengan menceritakan kisah anaknya yang meninggal akibat kecelakaan.

’’Tadi pagi Mas dikuburnya sekitar jam 09.00 WIB. Cuma sebentar kok Mas, nyampe sini (rumah duka) subuh sekitar pukul 02.30 WIB. Karena sudah dimandikan dan dikafani, makanya tadi disalatkan dan langsung dikuburkan,” ungkap Yatmi kemarin siang.

Dia menceritakan mengetahui anak ketiganya itu meninggal saat keluarga Lilis memberi tahu pada Rabu (16/9) sekitar pukul 14.00.

’’Keluarga Lilis yang ngasih tahu kalau anak saya kecelakaan. Tetapi mereka nggak ngasih tahu kalau anak saya meninggal. Mereka ngasih tahunya kalau cucu saya Aldo lagi kritis di rumah sakit,” ujarnya.

Setelah didesak, sambung istri dari alm Karma ini, akhirnya keluarga Lilis mengakui bahwa Gunawan telah meninggal. Sehingga dirinya sangat shock mendengar informasi itu.

’’Saya shock Mas, sampai tetangga-tetangga di samping rumah pada keluar. Makanya saya menghubungi adik saya untuk dimakamkan di sini saja,” katanya.

Saat malam hari, jenazah keduanya diberangkatkan dari Jakarta. Sehingga sekitar pukul 02.30 WIB kemarin sampai di kediamannya menggunakan dua ambulans dan satu mobil pribadi. (p4/c1/ary)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terinspirasi Al Quran, Profesor Ini Temukan Alat Pengubah Asap Jadi Oksigen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler