jpnn.com - RIAU dikepung asap bukan berita baru. Sudah sejak 18 tahun lalu. Yang terbaru adalah penemuan ini! Ternyata tumbuhan pertama di dunia bisa mengubah asap menjadi oksigen.
-------
BACA JUGA: Aduhai...PNS Cantik Ini
Afni Zulkifli - Pekanbaru Pos
-------
BACA JUGA: Hindari Asap, Bocah Ini Pilih Mengungsi Hingga Borong Kamar Hotel
Belajar dari kondisi ini, Prof Dr Ir H Tengku Dahril MSc, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, justru membawa harapan baru.
Terinspirasi dari ayat Al Quran, tentang asal muasal kehidupan, ia menemukan manfaat dari tanaman tertua di alam semesta yang bisa menghasilkan oksigen. Namanya Mikroalga. Penemuan sederhana yang mendapat respon positif di tingkat dunia.
''Kisah penemuan ini panjang. Dimulai saat saya menghadiri seminar soal lingkungan di Paris. Fokusnya saat itu menyampaikan bahwa dunia sedang kritis. Ozon sudah menipis,'' kata Dahril pada Pekanbaru Pos (Jawa Pos Group), Selasa (15/9).
Ketika itu, para peserta seminar menyimpulkan bahwa seluruh murid sekolah di dunia, harus ditanamkan rasa cinta lingkungan. Harus mulai menanam pohon.
Setelah sampai di tanah air, Dahril pun berpikir. Apa bisa hutan yang rusak dikembalikan? Lingkungan yang tercemar kembali sehat seperti sediakala? Apa mungkin perkebunan bisa disulap kembali menjadi hutan?
Karena keahliannya di bidang perikanan dan ilmu kelautan, Dahril membuka kembali sejarah penciptaan alam. Tidak hanya dari buku tapi juga dari Al Quran yang menjadi pegangan umat Islam. Akhirnya ia menemukan keajaiban dari tanaman air alga.
Alga bisa menyerap CO2 15 -20 kali lipat dan mengasilkan oksigen 10-15 kali lipat jika dibandingkan pohon di darat.
BACA JUGA: Istri Sendiri pun Ditilang
Mikroalga
Penemuan Dahril Bottle sudah disusun dalam bentuk makalah dan sudah diseminarkan secara internasional di Jakarta.
Dalam makalahnya, Dahril menjelaskan, bahwa mikroalga adalah sejenis mahluk hidup di air sebagai penghuni planet pertama di bumi.
Mikroalga adalah tumbuhan air yang berukuran sangat kecil (mikro) namun berperan sangat besar karena mampu merobah bahan an-organik menjadi bahan organik dengan bantuan cahaya matahari.
Tumbuhan ini juga penghasil oksigen (O2) pertama di dunia yang sangat penting bagi mahluk hidup, seperti hewan dan manusia untuk bernafas.
Tak hanya itu, alga juga berfungsi dalam membentuk lapisan ozon (O3). Artinya, tanaman ini sangat berperan melindungi bumi dari terpaan sinar ultraviolet cahaya matahari.
Mikroalga juga mampu menyerap bahan an-organik yang berasal dari berbagai limbah cair industri sekaligus menyerap emulsi karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai proses pembakaran yang dapat mencemari udara.
Mikroalga juga mengandung bahan makanan berupa protein (60 persen), lemak (20 persen), karbohidrat (12), vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup, sehingga bisa digunakan sebagai makanan tambahan (supplement food) bagi manusia dan hewan.
''Jauh sebelum ada hewan dan manusia, alga ini sudah ada. Inilah tanaman yang sedang saya kembangkan. Penemuan ini kemudian saya namakan Dahril Bottle,'' katanya.
Dahril Bottle
Dahril Bottle adalah teknologi sederhana untuk mengatasi pengaruh asap di rumah-rumah. Cukup dengan memelihara mikroalga.
Dahril bottle bisa digunakan siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Bisa ditempatkan di ruang tidur, ruang tamu, ruang keluarga, di dapur dan lain sebagainya.
''Kadar proteinnya mencapai 60 persen sehingga bisa juga digunakan sebagai food suplement. Karena itu sangat cocok untuk dipelihara dalam setiap rumah tangga dan keluarga masyarakat dunia,'' terang Dahril.
Menurut Dahril, penemuannya ini bisa menjadi alat peraga dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi guna menerangkan asal muasal kehidupan di permukaan bumi yang berawal dari laut.
Selain itu juga bisa menjadi alat peraga bagi para mubaligh untuk menerangkan ayat-ayat kauniah berupa ayat-ayat Allah yang tidak tertulis. Air adalah sumber kehidupan, tanpa air tak akan ada kehidupan.
''Hal ini sangat bersesuaian dengan firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 30 yang artinya 'Dari air Kami jadikan sesuatu yang hidup','' terangnya.
Karena kegunaannya yang sangat luas dan dapat menjangkau ke seluruh pelosok dunia, maka peluang untuk disebarluaskan dalam pemakaiannya sangatlah memungkinkan. ''Tanggapan teman-teman dari luar negeri sangat luar biasa terutama dari Vietnam dan Malaysia,'' kata Dahril.
Saat ini wadah kultur mikro alga yang disebut Dahril Bottle, bersama dengan Saringan Dahril dan Dahril Solution yang berasal dari bahan kimia murni maupun dari limbah cair pabrik kelapa sawit, telah mengantongi hak paten dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak asasi Manusia, Republik Indonesia. (afz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gedung Tempat Sai juga Berdengung, Seakan Hendak Runtuh
Redaktur : Tim Redaksi