PADANG - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) Pasar Raya-Aurduri-Pampangan, Padang melakukan aksi penyetopan odong-odong yang tengah membawa penumpang, Jumat (19/9). Aksi ini dilakukan karena sopir merasa keberadaan odong-odong tersebut tidak berizin dan membuat rezeki mereka berkurang.
Aksi sopir angkot ini menyikapi lambannya Pemko Padang menertibkan keberadaan odong-odong. Bukannya berkurang, kereta wisata itu malah menjamur.
BACA JUGA: Belum Libur Tempat Wisata Diserbu
Aksi mogok dimulai sekitar pukul 16.00. Para sopir angkot berkumpul di kantor LPM Balai Pertemuan Masyarakat Kelurahan Gurunlaweh Nan XX Kecamatan Lubukbegalung.
Sekitar pukul 17.30, satu unit odong-odong dari arah Pampangan menuju Pasar Raya melintas. Odong-odong itu dipenuhi penumpang yang rata-rata perempuan. Meski ada petugas polisi dan Dishubkominfo Padang, para sopir ini menghentikan odong-odong ini dengan paksa. Untung saja, pengendara odong-odong tidak melakukan "lawanan dan mau menuruti keinginan sopir ini.
BACA JUGA: PLN Sewa Tiga Genset dari Malaysia dan Singapura
"Saya kira bukan warga Pampangan yang punya (odong-odong), tapi setiap hari terutama sore, odong-odong tersebut selalu penuh. Ini berimbas kepada penumpang angkot dan akhirnya pendapatan turun, keluh perwakilan sopir Aurduri-Pampangan, Sapar, kepada Padang Ekspres, kemarin.
Sapar mengatakan, mereka telah menyampaikan kekhawatiran ini ke pimpinan perkumpulan angkot Aurduri-Pampangan sejak bulan puasa lalu. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut dan malah makin marak odong-odong ini.
BACA JUGA: Tali Putus, Penerjun Mendarat di Semak-Semak
"Pendapatan kami berkurang. Dalam satu hari, pendapatan kami ini bisa berkurang hingga Rp 30-Rp 50 ribu," sebut Sapar. (ek)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelabuhan Merak Rawan jadi Akses Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi