jpnn.com - MEDAN- Krisis listrik yang semakin memuncak di Sumut memaksa PT PLN (Persero) Sumut mendatangkan tiga mesin genset dari Singapura dan Malaysia. Tiga mesin genset berkapasitas total 150 Mega Watt (MW) yang disewa selama tiga bulan ke depan itu akan ditempatkan di tiga lokasi.
Satu unit genset sebesar 75 MW yang disewa dari Singapura akan diletakkan di Paya Pasir, Belawan. Satu unit sebesar 30 MW asal Malaysia diletakkan di Bandara Kualanam, serta satu unit lagi yang kapasitasnya 45 MW yang juga didatangkan dari negeri jiran diletakkan di Tanjung Morawa. Selain itu PLN Sumut juga mendatangkan genset berkapasitas 20 MW dari Pembangkit Listrik Riau.
BACA JUGA: Tali Putus, Penerjun Mendarat di Semak-Semak
"Genset dari Pembangkit PLN Riau ini berdaya 20 MW. Tapi daya yang masuk baru mencapai 13 MW," ungkap Direktur Operasional Jawa-Bali dan Sumatera PT PLN (Persero) Ngurah Adnyana yang tiba di Kantor PLN Sektor Pembangkitan Medan Unit PLTG Glugur untuk melihat kondisi genset dari Riau, Jumat (20/9).
Terkait jadwal kedatangan tiga genset asal Singapura dan Malaysia, Ngurah menginformasikan, genset yang akan ditempatkan di Payapasir, Belawan, akan tiba di Medan pada 3 Oktober ini. 'Sesuai rencana 7 November sudah bisa dioperasikan. Kapal yang membawa mesin genset ini kan tak mudah didapat. Kalau genset yang diletakkan di Bandara Kualanamu dan Tanjungmorawa dalam proses mencari angkutan untuk dibawa kemari," ungkapnya.
BACA JUGA: Pelabuhan Merak Rawan jadi Akses Narkoba
Ngurah yang didampingi GM PT PLN Pembangkitan Sumbagut (KITSBU) Bernadus Sudarmanta dan GM PT PLN Wilayah Sumut, Dyananto mengakui, defisit listrik di Sumut mengalami kenaikan dalam beberapa terakhir hingga 400 MW, dari sebelumnya 245 MW.
Beban puncak disebutkan tidak bertambah dari kisaran 1.655 MW. Peningkatan defisit listrik itu, menurut Ngurah, disebabkan pembangkit Gas Turbin 2.2 Sicanang-Belawan dengan kapasitas 130 MW mengalami kerusakan. "Makanya kami lakukan pemeliharaan mesin karena komponennya sudah ada," ujarnya. Selain itu, PLTU Labuhanangin mengalami kebocoran pada bagian boiler sejak dua hari lalu sehingga butuh empat hari untuk memperbaiki kembali. (ila/sam)
BACA JUGA: Jembatan Trans Kalimantan II Hanya Wacana
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap tak Ada Aksi Anarkis
Redaktur : Tim Redaksi