jpnn.com, MEDAN - Pemeriksaan kondisi kendaraan angkutan umum akan mulai dilakukan pada hari ini, 29 Mei besok, menjelang Hari Raya Idulfitri 2019.
Selain itu, seluruh sopir bus AKDP dan AKAP bakal dites urine, dalam rangka memastikan kesehatan mereka.
BACA JUGA: Polisi Sebut Ada 74 Titik Rawan Macet di Sumut Saat Musim Mudik Lebaran
Koordinator Posko Pemantauan dan Pengawasan Angkutan Lebaran 2019 Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan, mengatakan pengecekan kendaraan dan tes urine sopir angkutan akan melibatkan instansi terkait.
Seperti Balai Kesehatan, Balai Pengelola Transportasi Darat, BNN, Polda Sumut dan lainnya.
BACA JUGA: Dua Warga Diterkam Harimau Sumatera, Satu Tewas, Satu Terluka Parah
Baca: Tanggapi Curhatan SBY, Fadli Zon: Tidak Usah Baper, Saya Setiap Hari Di-bully
“Tes urine diberlakukan ke seluruh sopir, sebelum mengangkut penumpang pada arus mudik dan arus balik Lebaran,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (26/5).
BACA JUGA: Pelaku Pencabulan Sebelas Murid SD Tidak Berkutik Saat Ditangkap di Medan
Menurut dia, kebanyakan para sopir mengaku memakai narkoba sebagai pelecut tenaga selama mengemudi. Karena itu pihaknya melibatkan BNN untuk melakukan tes urine di seluruh terminal, supaya tidak lagi ada kejadian kecelakaan dikarenakan pemakaian narkoba.
Dishub Sumut juga akan melakukan monitoring tarif berdasarkan ketentuan yang lama. Sebab setiap tahun didapati keluhan masyarakat atas penerapan tarif dari pihak perusahaan transportasi.
“Terlebih kita prediksi jumlah penumpang via jalan (darat) dan laut akan meningkat. Prediksi kita naik 3-4 persen tahun ini untuk jalan, dan laut sampai 10 persen,” sambungnya.
Baca: Jelang Lebaran, Polisi Sebut Ada 74 Titik Rawan Macet di Sumut
Untuk jumlah armada selama Lebaran, Dishub menegaskan tidak ada kendala. Armada tercukupi selama arus mudik dan arus balik.
“Hitungan kita ada 740-an unit bus yang siap melayani penumpang. Kapasitas kursi 1,4 juta lebih perhari. Jadi masih sangat memadailah,” katanya.
Salah satu pemicu lonjakan penumpang via jalan dan laut meningkat, menurutnya karena tingginya harga tiket pesawat menjelang Lebaran 2019. “Angkutan laut yang pada tahun lalu menurun, tahun ini diprediksi meningkat karena tumpahan dari via udara. Ternyata tarif batas bawah dan batas atas belum signifikan untuk tiket pesawat. Masih di atas Rp2 jutaan,” katanya.(dvs/prn/mag-1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Divonis 2 Tahun Masa Percobaan, Oknum Dosen USU Penyebar Hoaks Menangis
Redaktur & Reporter : Budi