jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia menyebut pekerjaan rumah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) masih banyak.
Hal itu dikatakan Doli saat menyikapi penambahan atribut baru sebagai seragam dinas para pegawai Kementeria ATR/BPN berupa baret, tongkat komando, dan tanda pangkat.
BACA JUGA: Doli Mengaku Terkejut Muhidin Tumbang saat Rapat ParipurnaÂ
Menurut legislator Fraksi Partai Golkar itu, hal terpenting yang dibutuhkan Kementerian ATR/BPN ialah terobosan baru.
"Jadi, yang menjadi ukuran ialah apakah kinerja dari seluruh Kementerian ATR/BPN, bukan apakah atributnya baru atau bagus atau tidak," kata Doli kepada wartawan, Rabu (27/7).
BACA JUGA: Junimart Girsang Minta Eks Panglima TNI Bersih-bersih di Internal Kementerian ATR/BPN
Dia mengatakan publik sebenarnya menunggu kementerian yang dipimpin Hadi Tjahjanto untuk menyelesaikan mafia tanah ketimbang mengenalkan atribut baru.
"Yang kita tunggu adalah terobosan baru untuk memberantas mafia pertanahan, penyelesaian sengketa tanah, dan percepatan sertifikasi tanah masyarakat," ujar Doli.
BACA JUGA: Program PTSL Kementerian ATR/BPN Permudah Pengurusan Sertifikat Tanah
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto menambah atribut baru kepada seluruh jajaran Kementerian ATR/BPN.
Atribut tersebut antara lain tongkat komando, baret, dan tanda pangkat yang akan dipakai lengkap bersama dengan pakaian dinas harian (PDH).
Atribut baru diluncurkan dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (26/07).
Hadi meyakini tongkat komando dan baret bisa membuat Kakanwil BPN Provinsi dan Kakantah dapat lebih percaya diri dalam melaksanakan pekerjaan.
Selain itu, kata dia, atribut baru bisa memberikan Kakanwil dan Kakantah menjaga kewibawaan.
"Kakanwil dan Kakantah menjaga kewibawaan untuk melaksanakan tugas, selanjutnya mari ciptakan kesetaraan dengan aparat penegak hukum di daerah," ujar Hadi dalam pidatonya seperti tertuang dalam keterangan pers Kementerian ATR/BPN, Selasa kemarin. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Aristo Setiawan