Soroti Respons Presiden Jokowi soal Bentrok di Pulau Rempang, ART: Kapolri Harus Peka

Kamis, 14 September 2023 – 16:19 WIB
Anggota DPD RI Dapil Sulteng Abdul Rachman Thaha (ART). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mengapresiasi respons tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait bentrok aparat Polri dan petugas gabungan dengan rakyat di Pulau Rempang, Batam yang menolak kampung mereka direlokasi.

Presiden Jokowi sebelumnya juga menyebut dirinya selalu mengingatkan agar aparat jangan menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat.

BACA JUGA: Heboh Konflik Pulau Rempang, Presiden Jokowi Sampai Menelepon Kapolri Tengah Malam

Selain itu, Jokowi bahkan sampai menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah malam untuk terkait masalah di Pulau Rempang.

"Tentunya seorang Kapolri harus peka dan punya responsibility yang sangat kuat sehingga bisa meminimalisir insiden itu sebelum terjadi," kata Abdul Rachman melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/9).

BACA JUGA: Polisi Bergerak Cepat, LAMR Dumai Pastikan Tak Ada Pergerakan Massa ke Rempang

Senator asal Sulawesi Tengah itu juga mendorong Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja kabinetnya dalam menangani masalah di Pulau Rempang, terutama pihak keamanan.

"Saudara Presiden harus segera mengevaluasi para kabinetnya. Tentu bukan hanya di pihak keamanan dalam hal ini Saudara Kapolri, tetapi semua yang berkepentingan dalam insiden di Pulau Rempang," ujarnya.

BACA JUGA: Konflik di Rempang Batam, Chandra Singgung Konsep Agraria Zaman Penjajahan

Terkait tindakan aparat keamanan, terutama kepolisian yang menggunakan pendekatan represif terhadap warga Pulau Rempang, Abdul Rachman menyebut cara tersebut harus dievaluasi.

"Saudara Presiden perlu segera mengevaluasi kinerja Kapolri, karena saya melihat beberapa insiden yang ada, aparat keamanan melakukan tindakan di luar SOP dalam penanganan permasalahan yang ada di masyarakat," ucap sentor yang akrab disapa dengan inisial ART itu.

Dia mengatakan dalam hal penegakan hukum pun, masih ada kelompok-kelompok oknum yang memainkan kasus di daerah-daerah. Hal itu menurutnya tidak sejalan dengan jargon Polri Presisi yang digaungkan Kapolri.

Prihatin dengan Insiden di Pulau Rempang

Abdul Rachman Thaha juga prihatin dengan insiden di Pulau Rempang saat terjadi bentrok antara masyarakat dengan polisi dan petugas gabungan.

"Ini sangat mencederai asas kemanusian dan kebebasan menyampaikan pendapat bagi warga negara yang dijamin oleh konstitusi," kata dia.

Mantan aktivis HMI itu menyayangkan insiden tersebut, terlebih Presiden Jokowi sudah sering mengingatkan aparat tidak melakukan pendekatan represif kepada masyarakat.

Namun, yang terjadi justru aparat keamanan berhadap-hadapan dengan masyarakat sehingga terjadi bentrokan.

"Persoalan ini, kan, muncul karena warga melayu mempertahankan daerah mereka," kata ART.

Dia meyakini masyarakat tidak anti terhadap investasi yang bertujuan menyejahterakan masyarakat. Namun, pemerintah menurutnya harus menempuh cara yang elok.

"Saat ini kita dipertontonkan sesuatu hal yang tidak elok menurut saya, karena (pemerintah) seperti mengusir paksa rakyatnya sendiri," ujar ART.

Namun, dia berharap setelah bentrok Pulau Rempang mendapat atensi Presiden Jokowi, diharapkan ada solusi atas persoalan tersebut.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler