jpnn.com, BANDUNG - Sosialisasi empat pilar berbangsa dan bernegara yang dilakukan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid di Gedung Pusdai, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/7) lain dari biasanya.
Biasanya, sosialisasi dilakukan dengan dialog, pagelaran wayang kulit, wayang golek, ketoprak, dan outbond.
BACA JUGA: Deddy Mizwar Dorong Lahirnya Pengusaha Indonesia
Kali ini, sosialisasi dilakukan bersamaan dengan halalbihalal Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Hidayat mengatakan, sosialisasi sekaligus halalbihalal ini merupakan pengembangan salah satu metode yang menarik.
BACA JUGA: Hidayat Sentil Pemuda yang Abai Terhadap Ideologi Bangsa
“Itu artinya bahwa sosialisasi MPR tentang empat pilar yakni Pancasila, UUD NRI 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, bisa bersama-sama dilakukan di even-even tingkat masyarakat. Jadi, ini satu kondisi yang penting untuk dikembangkan,” kata Hidayat.
Menurut Hidayat, hal ini sangat penting supaya Pancasila, UUD NRI 45, NKRI, BTI bisa mudah diterima dan nyambung dalam kehidupan bermasayarakat.
BACA JUGA: Deddy Mizwar: Ubah Stigma dari Pekerja jadi Wirausaha
“Tidak seolah-olah tidak ada hubungannya Pancasila kita dengan budaya kita,” ujarnya.
Wakil ketua Majelis Syuro PKS ini mengatakan, sosialisasi ini merupakan bagian penting yang bisa mengoreksi beragam pengaruh negatif.
Misalnya, radikal, teroris, atheis, komunis, separatis yang semuanya bertentangan dengan Pancasila, UUD NR 45, NKRI dan BTI.
“Ini sangat penting, supaya anak-anak bangsa memahami Indonesia,” kata anggota Komisi I DPR Ini.
Di sisi lain, Ketua Umum KAMMI Kartika Nur Rakhman mengatakan, sudah banyak usia produktif yang nanti bakal menjadi tulang punggung Indonesia.
“Jayakan Indonesia 2045. Kami rancang bagaimana KAMMI dan kita bisa menjadi tuan rumah bangsa sendiri. Sehingga bangsa bisa meraih kejayaan kembali,” katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umat Islam Sudah Khatam soal Toleransi
Redaktur & Reporter : Boy