Sosialisasi Literasi Digital Lewat Safari Ramadan, Asyik Juga

Rabu, 19 April 2023 – 19:23 WIB
Kemenkominfo berkolaborasi dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi literasi digital melalui kegiatan safari Ramadan. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi literasi digital melalui kegiatan safari Ramadan.

Kegiatan pada Sabtu (15/4) ini diikuti 800 peserta yang merupakan nasabah Bank Wakaf Mikro (BWM).

BACA JUGA: Kemkominfo Dinilai Responsif pada Hasil Survei BerAKHLAK

Rektor UNU Dr. Baiq Mulianah memberikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terselenggara antara UNU dengan Kemenkominfo dan OJK dalam memberikan edukasi mengenai literasi digital serta keuangan digital bagi para nasabah BWM.

Baiq Mulianah juga turut menyampaikan mengenai prinsip dasar ekonomi syariah yang antara lain memuat tentang kerja keras dan saling tolong menolong antarmanusia.

BACA JUGA: Kemkominfo Ajak Masyarakat Dukung KUHP Buatan Indonesia

Kepala OJK NTB Rico Rinaldy mengatakan banyak penawaran menggiurkan untuk mendapat dana dengan mudah, hati-hati dan jangan mudah tergiur dengan hal tersebut, apalagi bila sudah menyangkut data pribadi. Jangan sampai data pribadi disalahgunakan orang lain. Sekarang ini, identitas diri, seperti KTP jangan sampai bocor ke orang lain.

Di kesempatan yang sama, Bambang Tri Santoso selaku ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan menyampaikan tugas Kemenkominfo, salah satunya adalah menyediakan infrastruktur internet.

BACA JUGA: Kemenkominfo Ajak Siswa di Luwu untuk Sukses Belajar dengan Literasi Digital

Dengan kehadiran internet, masyarakat bisa memanfaatkan adanya hal tersebut untuk produktif ke hal-hal positif. 

"Sesudah infrastruktur terbangun, hal yang penting selanjutnya adalah memberikan literasi digital kepada masyarakat sehingga kita bisa memanfaatkan smartphone untuk hal-hal positif seperti berjualan online (menghasilkan uang) dan belajar mandiri secara online,” tutur Bambang dalam keterangannya, Rabu (19/4).

Tidak hanya itu, Bambang juga menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menangkal peredaran berita bohong.

Setiap individu tidak hanya dituntut kreatif, tetapi juga dapat memiliki skill untuk membedakan berita asli dan berita bohong. 

"Penting untuk saring sebelum sharing dalam kehidupan bermedia sosial," ujar Bambang.

Anggota Pandu Digital Wilayah NTB, Lalu Muhammad Fauzan mengatakan setiap orang dapat berperan menjadi Pandu Digital, hal tersebut dapat dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu dalam tingkat rumah tangga.

Menjadi seorang pandu digital berarti menjadi orang yang memahami penggunaan teknologi digital dan dapat menyebarkan ilmunya kepada orang lain, seperti bagaimana menghentikan hoaks, disinfomasi, dan penipuan.

"Kemenkominfo berharap bahwa ibu-ibu bisa meningkatkan literasi digital paling tidak kepada anggota keluarganya,” jelas Fauzan.

Dia menambahkan Pandu Digital memiliki program untuk mendampingi masyarakat agar usaha yang dijalankan dapat berkembang. Untuk bisa berkembang, dibutuhkan upaya-upaya agar usaha tersebut lebih maju lagi. 

Salah satu fokus utama dari kampus UNU dan Pandu Digital adalah bagaimana agar usaha berjualan menggunakan teknologi digital semakin maju.  

"Contohnya memanfaatkan marketplace dalam berjualan online,” ungkap Fauzan.

Sebagai informasi, Safari Ramadan Literasi Digital telah berlangsung sejak 8 April dan berakhir pada 15 April 2023 secara offline.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dari satu tempat ke tempat lain di berbagai masjid, universitas hingga sekolah yang berada di tiga wilayah di Provinsi NTB, yaitu Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kota Mataram. 

Adapun jumlah target dari pelaksanaan kegiatan ini secara keseluruhan adalah sebanyak 10.972 peserta. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler