jpnn.com - JAKARTA - Pemilih di pemilu presiden nanti diharapkan tidak terbujuk dengan klaim bahwa calon presiden (capres) Prabowo Subianto sebagai sosok cerdas dan genius. Sebab, karakter Prabowo yang emosional dan meledak-ledak justru berbahaya ketika memegang kekuasaan.
Penilaian itu datang dari sosiolog Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tomagola. Menurutnya, karakter dan sifat Prabowo yang mudah emosi justru berbahaya ketika memegang kekuasaan. "Ini orang sangat berbahaya kalau memegang kekuasaan, ” kata Thamrin kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/6).
BACA JUGA: DPR Tolak Ide Pemerintah Monopoli Sertifikasi Halal
Ditegaskannya, seorang presiden harus memiliki kestabilan emosi dan ketenangan untuk mengambil tindakan. Sementara Prabowo, kata Thamrin, menunjukkan ketidakstabilan emosi.
Thamrin pun tak mau omongannya tentang Prabowo dianggap tudingan kosong. Guru besar sosiologi di Universitas Indonesia itu lantas membeber pembicaraannya dengan Luhut Binsar Panjaitan yang menjadi senior Prabowo di Kopassus. "Seperti yang diceritakan Pak Luhut, Prabowo beberapa kali berupaya melakukan perebutan kekuasaan bersenjata," beber Thamrin.
BACA JUGA: Ragukan Pembelaan Hashim soal Pemberhentian Prabowo
Selain itu Thamrin juga menyoroti sosok Prabowo saat muda yang menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan emosi dan ketidaktenangan dalam bertindak dan kekanak-kanakan. Misalnya saat Prabowo kabur dari Akademi Militer di Magelang untuk pulang ke Jakarta. “Tidak lama kemudian, ia diantar kembali ke sekolah militer oleh bapaknya. Di militer itu dikenal istilah desersi,” ucapnya.
Bagaimana dengan ketegasan Prabowo? "Ketegasan Prabowo berdasarkan ledakan emosi. Marah-marah, suka melempar sesuatu," pungkasnya.(jpnn)
BACA JUGA: Prabowo Harapkan Semua Pihak Ciptakan Pilpres Bermartabat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Sebut Dukungan ke Prabowo-Hatta Bukan Cermin Akar Rumput
Redaktur : Tim Redaksi