jpnn.com - Di tahun politik ini tidak ada yang lepas dari politisasi. Bahkan ibadah haji pun dimanfaatkan untuk kampanye politik. Baru-baru ini beredar sebuah foto di dunia maya yang memperlihatkan sejumlah jemaah haji asal Indonesia membentangkan spanduk #2019GantiPresiden di Tanah Suci.
Dalam unggahan tersebut terdapat dua foto sekelompok orang berpakaian haji membentangkan spanduk #2019 Ganti Presiden. Selain spanduk, dalam salah satu foto terlihat seorang laki-laki mengenakan kaus dengan tulisan yang sama.
BACA JUGA: Neno Warisman Dilapor, Gerindra: Strategi Alihkan Perhatian
Belum diketahui jamaah haji mana yang berani membentangkan spanduk tersebut. Namun, dalam caption foto itu, dijelaskan jamaah haji itu asal Kabupaten Majalengka.
"Ini merupakan foto rombongan haji Majalengka. Saat jamaah tiba di lokasi tujuan ziarah di Jabal Uhud, Madinah Al Munawarah, Saudi Arabia." Demikian isi caption foto yang tersebar di Facebook tersebut.
BACA JUGA: Mulai Tahun Ini, Kemenag Tak Fasilitasi Tarwiyah Jemaah Haji
Namun, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kabupaten Majalengka Kiki Basuki mengatakan bahwa rombongan jamaah haji asal daerahnya masih di Mekah bukan di Madinah.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisioner Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyaranka persoalan tersebut ke Bawaslu Jawa Barat. "Silakan konfirmasi ke Bawaslu Jabar," katanya.
BACA JUGA: Doa Mohammad Nasir untuk Indonesia
Sedangkan salah satu Komisioner Bawaslu Jabar Abdullah Dahlan, meminta kepada seluruh elemen masyarakat tetap menjaga suasana iklim kondusif di tengah masyarakat. Terlebih jemaah haji seharusnya fokus dalam melaksanakan ritual ibadah kepada Allah Swt.
"Memang itu ada hak konstitusional warga, namun alangkah eloknya agar tetap menjaga suasana kondusif dan tidak mencampurkan adukan urusan ibadah dengan isu politik," katanya.
Dalam konteks seperti ini, Bawaslu mengaku sulit adanya dugaan pelanggaran, karena masalah ini perlu pengkajian yang lebih mendalam. Namun, pihaknya menghimbau kepada para jemaah haji seharusnya lebih fokus melaksanakan ibadah ketimbang terlibat dalam persolan politik praktis.
"Justru yang lebih penting itu menurut saya, yang perlu disikapi masyarakat terkait pengumuman daftar calon sementara (DCS) yang sudah diumumkan KPU. Peran dan partisipasi aktif masyarakat di sini diperlukan guna melakukan penilian dan tanggapan terhadap calon wakil rakyatnya," pintanya.
Beredarnya foto itu membuat ramai dunia maya. Ada yang mendukung, ada juga yang mengkritik sikap yang dilakukan oleh jamaah haji tersebut.
Akun @BdgLautanApi lebih mendukung gerakan jamaah haji yang membentangkan gerakan ganti presiden. "Salut salut. Padahal di sana ada Kyai Maman. Muarar Sirait. Bupati dan Wakilnya pun dari PDIP tapi mereka tetap semangat Ganti Presiden," ujarnya.
Lebih lanjut akun @bdg01_asma mengapresiasi gerakan ini karena tidak takut terhadap berbagai tekanan yang ada. Justru, sambung dia, semakin ditekan, daya ledaknya makin besar.
"Hambat sana hambat sini, muncul disana muncul disini.. Ibarat membendung aliran air deras, sekuat apapun dihambat akan muncul ditempat-tempat lain bahkan akan menjadi air bah yang siap menenggelamkan rezim penghambat lebih cepat," ujar akun @ summa_isme.
Pandangan senada diucapkan akun @Mahendradatta. Baginya, sikap pemerintah yang melarang gerakan ini tidak berpengaruh kepada rakyat. "Hambat sana hambat sini, muncul disana muncul disini."
Melihat dukungan yang begitu kuat, akun @tjw_70974 mengingatkan kepada Jokowi agar tidak ngotot untuk menjadi presiden kembali. "Andai Pak Jokowi peka situasi ini harusnya jangan berharap 2 periode.. 1 periode tuntas saja sudah ampun-ampunan. Karena demikian masifnya yang menghendaki beliau untuk 1 periode saja. Belum pernah ada akasi semacam ini.. Di negeri orang lagi."
"InsyaAllah, Majalengka moal beureum moal abu-abu... Merdeka!!! Heboh, jamaah haji Majalengka bentangkan dpanduk #2019GantiPresiden," tulis akun @MAHENDRA_GNW. (rakyatmerdeka)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andi Arief Berkicau Lagi, Kali Ini Serang #2019GantiPresiden
Redaktur & Reporter : Adil