JAKARTA – Mencermati pergerakan harga minyak, dunia kini waswasBerbagai gejolak politik di kawasan Timur Tengah dan beberapa faktor nonfundamental lain membuat harga minyak dikhawatirkan bergerak liar
BACA JUGA: Sri Mulyani Dituding Dongkrak Hutang RI
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Evita H
BACA JUGA: Indonesia Tak Berniat Ajukan Utang ke IMF
’’Info dari OPEC juga menyebut, harga meningkat bukan karena fundamental pasar, tapi ulah spekulanBACA JUGA: Bea Masuk Dicabut, Terigu Tetap Naik
Menurut Evita, selain ulah spekulan, naiknya harga minyak dunia disebabkan oleh beberapa faktorDi antaranya, terhentinya suplai minyak dari jalur pipa Trans-Alaska yang menyalurkan 12 persen produksi minyak mentah AS"Ini akibat terjadinya kebocoran pada awal Januari 2011," katanya.
Selain itu, musim dingin yang masih berlanjut di sejumlah wilayah di belahan bumi bagian utara (Eropa, AS, dan Kanada) yang berdampak pada peningkatan konsumsi produk minyak, terutama heating oilJuga, meningkatnya kekhawatiran pasar akan terjadinya hambatan suplai minyak melalui Terusan Suez yang disebabkan oleh ketegangan politik di Mesir
Evita menyebutkan, peningkatan harga minyak mentah juga disebabkan oleh perkiraan meningkatnya permintaan minyak mentah dunia oleh IEA (International Energy Agency), EIA (Energy Information Administration), dan OPECIEA, kata dia, dalam laporan Januari 2011 memperkirakan permintaan minyak global untuk 2011 sebesar 89,1 juta barel per hari, meningkat 1,4 juta barel per hari daripada 2010 yang ditopang pemulihan ekonomi global dan musim dingin yang masih berlangsung di belahan bumi utara
Sementara itu, EIA dalam laporan bulan Januari 2011 memperkirakan pertumbuhan konsumsi minyak global rata-rata 1,4 juta barel per hari pada 2011 yang ditopang oleh konsumsi negara-negara non OECD, khususnya Tiongkok, Timur Tengah, dan Brazil"OPEC dalam laporan Januari 2011 memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak global 2011 sebesar 1,2 juta barel per hari, ditopang oleh pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut," terangnya
Evita menambahkan, untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah –selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut– juga dipengaruhi oleh keputusan pemerintah Tiongkok yang belum meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan inflasiSelain itu, peningkatan permintaan heating oil Jepang saat musim dingin serta beroperasinya seluruh kilang minyak Jepang
Menurut Evita, harga minyak internasional memengaruhi harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP)Data menunjukkan, harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada Januari 2011 berdasar perhitungan formula ICP mencapai USD 97,09 per barel, naik USD 5,72 per barel, jika dibandingkan dengan harga rata-rata Desember 2010 yang sebesar USD 91,37 per barel
"Sedangkan harga minas/SLC mencapai USD 99,82 per barel, naik USD 6,01 per barel daripada Desember 2010 yang mencapai USD 93,81 per barel," ujarnya(owi/c10/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iklan Tembus Rp 60 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi