SPG di Carrefour 'Dipaksa Jadi Petugas Cleaning Service

Kamis, 30 April 2015 – 19:01 WIB

jpnn.com - MAGELANG – Sejumlah sales promotion girl (SPG) mempertanyakan kebijakan manajemen Carrefour Magelang. Sejauh ini, posisi mereka bekerja untuk menjual dagangan dari supplier yang menggaji mereka. Namun, para SPG itu setiap hari diminta merangkap sebagai petugas cleaning service.

Salah seorang SPG mengatakan, setiap hari di antara mereka secara bergantian diminta mengepel lantai dan membersihkan toilet. Pekerjaan itu dilakukan saat jam kerja. Padahal, setahu mereka tidak ada perjanjian kerja merangkap jadi petugas kebersihan maupun cleaning service.

BACA JUGA: Polisi Gerebek Pelajar Mesum di Kos Kosan

”Sudah ada jadwal bersihin toilet per departemen bergantian dalam satu minggu. Sementara karyawan Carrefour hanya ada satu sampai dua orang. Yang lain adalah SPG. Mereka disuruh bersihkan toilet,” ungkap perempuan yang enggan identitasnya disebutkan seperti dikutip Radar Jogja.

Adanya kebijakan itu dinilai tak sesuai kaidah ketenagakerjaan. Manajemen Carrefour Magelang dianggap tidak pernah memperhatikan kesejahteraan karyawan outsourcing, terutama SPG dan SPM.

BACA JUGA: Melahirkan di Kos Tanpa Bantuan, Mahasiswi Meninggal Dunia

Padahal, kondisi sekarang  jumlah pekerja SPG dan SPM lebih  banyak mencapai 120 orang. Sedangkan pekerja tetap hanya 89 orang.

”Enggak fair dong kalau SPG harus turun bersihin kamar mandi. Karena kami punya  tanggung jawab sendiri dengan perusahaan yang memper-kerjakan dan menggaji kami. Kalau sibuk di toilet, terus yang ngurus produk siapa,” keluhnya.

BACA JUGA: Retribusi Parkir Menguap, DPRD Daerah Ini Akan Ajukan Interpelasi

Namun, Store Manager Carrefour  Magelang Warso Supeno membantah tudingan pihaknya melakukan pemaksaan pada karyawan maupun pekerja outsourcing agar merangkap jadi petugas cleaning service. Menurut Warso, kebijakan itu diterapkan semata demi menanamkan budaya bersih pada seluruh karyawan yang ada di Carrefour Magelang.

”Saya anggap SPG dan SPM adalah konsultan. Demikian juga dengan karyawan Carrefour, jadi semuanya wajib membu-dayakan kebersihan. Salah satunya, ngepel, bersihin toilet, kaca, meja kantor, harus bisa dilakukan konsultan Carrefour,” paparnya.

Warso juga tidak menampik bahwa penerapan kebijakan itu tidak hanya berlaku terhadap karyawan Carrefour. Para SPG dan SPM yang mendapatkan gaji dari perusahaan supplier pun tetap diminta terlibat menjaga kebersihan di dalam ruangan.

”Saya tidak mau ada yang  kotor, termasuk di toilet. Makanya ada kebijakan supaya dijadwal setiap departemen, supaya mereka membersihkannya. Tidak hanya diemban tugas cleaning service saja, karena kebersihan jadi  tanggung jawab bersama. Wong saya saja ikut ngepel juga kok,” katanya.

Disinggung soal upah, Warso membenarkan karyawan outsourcing SPG dan SPM tak mendapatkan gaji dari Carrefour. SPG dan SPM hanya mendapat gaji dari perusahaan supplier yang mempekerjakan mereka.

”Sedangkan Carrefour mem-bantu perusahaan suplier untuk men-display produk mereka. Artinya saling menguntungkan saja. Soal kesepakatan, dengan perusahaan suplier, kami sudah menjalin kemitraan. Jadi, se-muanya harus terlibat dengan kebijakan Carrefour,” tegasnya.(radarjogja/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wartawan Gadungan Target Anggota Dewan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler