Spotlight Indonesia 2023, LaSalle College Jakarta Hadirkan Koleksi Wastra Tradisional

Rabu, 29 November 2023 – 09:32 WIB
Perhelatan Spotlight Indonesia 2023 Culture: Then and Now yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) kembali memperlihatkan keragaman gaya fesyen. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perhelatan Spotlight Indonesia 2023 Culture: Then and Now yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC) kembali memperlihatkan keragaman gaya fesyen ungglan di Indonesia.

Acara yang dihelat di Pos Bloc Jakarta itu menghadirkan kegiatan fashion show, exhibition, instalasi sustainable fashion, talkshow, dan workshop.

BACA JUGA: Tetap Kreatif di Masa Pandemi, LaSalle College Jakarta Gelar Pameran Pertunjukan Wisuda secara Virtual

Ajang itu memperlihatkan keragaman gaya fesyen unggulan Indonesia yang terdiri dari kategori formal wear, casual/street wear, men’s wear, hingga modest wear yang mengedepankan konsep sustainability melalui penggunaan konten lokal seperti wastra dan kerajinan tangan maupun konsep ramah lingkungan dalam desain yang kontemporer hingga bercita rasa global.

Selain itu, ajang tersebut juga memberikan panggung untuk karya siswa sekolah mode di Indonesia.

BACA JUGA: Rayakan Kelulusan, Siswa LaSalle Pamerkan Karya Selama Pandemi Covid-19

Salah satunya ialah LaSalle College Jakarta yang merayakan feminitas Indonesia melalui koleksi inovasi wastra tradisional dari sejumlah daerah, yaitu tenun endek Bali, tenun Dayak Iban, tenun Sabu, dan songket Palembang.

Perspektif budaya adalah salah satu pilar utama dalam kurikulum LaSalle College Jakarta sebagai sekolah tinggi desain dan seni aplikatif.

BACA JUGA: JMFW 2024 Jadi Ajang Pembuktian Anak-Anak Vokasi di Industri Fesyen 

Perspektif kebudayaan dimanfaatkan sebagai batu lompatan inovasi produk dan metode desain, termasuk pengembangan koleksi karya mahasiswanya.

“Dengan partisipasi para mahasiswa LaSalle College di ajang SPOTLIGHT Indonesia 2023 ini, diharapkan mereka terjun ke industri fesyen dapat merasakan pengalaman baru yang bisa dimanfaatkan di masa depan,” ujar Fashion Design Program Director LaSalle College, Shinta Djiwatampu.

Setiap tahun, LaSalle College Jakarta memboyong mahasiswa menelusuri kekayaan tradisi wastra Nusantara sebagai bahan inspirasi untuk pengembangan koleksinya.

Tidak hanya secara teoretis, melainkan juga melalui visitasi langsung ke desa-desa pengrajin wastra di penjuru Indonesia.

Tahun ini, pagelaran busana Fashion Design LaSalle College Jakarta menampilkan empat sekuens.

Pertama adalah Clarabella Candy yang menampilkan rangkaian koleksi modern dan kasual hasil interpretasi terhadap kain tenun endek Bali dengan tema "Venus".

Koleksi yang ditujukan untuk menyambut musim semi ini terinspirasi dari arsitektur di Amsterdam, Belanda yang diaplikasikan melalui permainan patch atau kain perca.

Sekuens kedua mengambil keindahan tenun Dayak Iban dalam koleksi bertema "Sanctuary" rancangan Gabriella Falica Sukardi.

Keindahan kultur Borneo tercerminkan dalam patchwork bergambarkan hewan khas Kalimantan Bekantan dan bunga Anggrek Ekor Tikus.

"Madd's Lodd'o" tampil pada sekuens selanjutnya dengan menghadirkan motif tenun Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan tampilan modern melalui eksplorasi material menggunakan campuran kain katun dan Tencel serta pewarna alami seperti warna coklat tanah, hijau khas pegunungan, warna matahari terbenam, dan lainnya.

Sebagai penutup, sekuens “Maharani” menampilkan koleksi yang menggunakan kain songket Palembang dengan pewarna alam.

Agar memberikan tampilan yang terlihat mewah dan elegan, sang desainer memberikan ornamen dari untaian beads, payet swarovski, hingga payet pasir tabur. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bekasi City Fashion Movement Dorong Kemajuan Industri Fesyen


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler