Sri Mulyani Berbagi Kabar Baik, Bikin Sejuk

Rabu, 16 Februari 2022 – 20:52 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan kondisi baik dalam perekonomian Indonesia. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan perekonomian Indonesia telah pulih ke level sebelum pandemi dalam kurun waktu lima kuartal.

Indonesia termasuk dari lima negara di dunia yang telah mencapai pemulihan ekonomi ke level pra pandemi.

BACA JUGA: Sri Mulyani Puji Kinerja BRI dalam Mengangkat Potensi Ultra Mikro

Besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berhasil pulih bersama empat negara lainnya, yakni Brazil, Rusia, Vietnam, dan China.

"Ini adalah suatu pemulihan yang cukup cepat, hanya lima kuartal kita sudah bisa kembali ke GDP sebelum kembali terjadi musibah Covid-19," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Sidang Kabinet Paripurna yang ditayangkan secara virtual, Rabu.

BACA JUGA: Sri Mulyani Layak Jadi Capres 2024, Punya Elektabilitas Cakep, Tetapi

Sri Mulyani menjelaskan Produk Domestik Bruto (PDB) riil Indonesia telah mencapai lebih dari level pra pandemi.

"Posisi PDB riil Indonesia saat ini berada di 101,5 atau di atas sebelum pandemi yakni 100," ujar Sri Mulyani.

BACA JUGA: Punya Agenda Besar, Sri Mulyani Minta Semua Pihak Bersiap

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan b`esaran PDB riil yang telah pulih ini didukung oleh konsumsi, investasi dan ekspor.

"Serta, dari sisi produksi seperti manufaktur, perdagangan dan konstruksi yang sudah mencapai level pra pandemi," ucap Sri Mulyani.

Menteri Keuangan Terbaik 2020 versi Global Market itu menilai banyak negara-negara tetangga di ASEAN dan negara berkembang lainnya yang perekonomiannya belum mencapai ke level pra pandemi.

"Bahkan mereka GDP-nya masih ada di sekitar 94 sampai 97 persen," tegas Sri Mulyani.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan hasil Sidang Kabinet Paripurna menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 ditargetkan mencapai 5,3-5,9 persen.

Sumber pertumbuhan ekonomi berasal dari konsumsi sekitar 5 persen, investasi meningkat sekitar enam persen, serta kinerja ekspor sebesar 6-7 persen.

"Dari sisi pertumbuhan ekonomi tadi disepakati dilaporkan ke Bapak Presiden, kisaran 5,3 sampai 5,9 persen," kata Airlangga Hartarto. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler