Sri Mulyani Kerap Diancam Bunuh

Makanya Penjagaan Harus Diperketat

Senin, 10 Mei 2010 – 16:48 WIB
JAKARTA - Ada apa di balik pengunduran diri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati? Berbagai spekulasi sekaligus pertanyaan mengikuti keputusan tersebutAda yang mengaitkan bahwa Ani - begitu sapaannya - sengaja diselamatkan Presiden SBY dari pusaran penyelesaian kasus Century yang membuat panas hubungan pemerintah dengan DPR

BACA JUGA: Susno Tak Ingin Jadi Tumbal Arogansi Polri

Namun ada juga yang menilai, Sri Mulyani memang tak sanggup lagi menahan tekanan banyak pihak selama proses penyelesaian kasus Century, meskipun prestasinya juga disebut-sebut sebagai modal utama dirinya ditawari sebagai managing director di World Bank.

Perihal tekanan pasca mencuatnya kasus Century, diakui oleh Ferry Gunawan, ajudan pribadi Sri Mulyani, kepada wartawan belum lama ini
Dikatakan Ferry, sejak kasus Century mencuat, ajudan Sri Mulyani memang ditambah dari dua menjadi tiga orang

BACA JUGA: Laks: Proyek Tanpa Sepengetahuan Menteri

Selain itu, juga ada tambahan pengawalan dari aparat kepolisian.

"Sejak kasus Century, beberapa kali satpam dan petugas pengamanan di kediaman dinas Ibu (kawasan Widya Chandra Jakarta, Red) mendapat teror melalui telepon
Yang paling sering itu mengancam dengan mengatakan 'mundur atau dibunuh'

BACA JUGA: Sri Mulyani akan Jalani Masa Orientasi

Tentu ancaman ini tidak kami anggap main-mainKarena itu pula, pengawalan pada Ibu akhir-akhir ini memang diperketat," kata Ferry.

Dituturkan Ferry lagi, bukan hanya pengawalan di kediaman, pengawalan pada aktivitas sehari-hari Sri Mulyani dan keluarganya pun diperketatBaik saat kembali ke DPR RI ketika membahas APBN-P 2010, ataupun saat mendatangi kantor Kementerian Keuangan di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta.

"Tapi meski mendapat ancaman banyak pihak, atau demonstrasi di sana-sini, Ibu tetap tenang sajaBahkan pernah suatu hari, kami berusaha mencarikan Ibu jalan keluar dari kantornya, karena waktu itu rekan-rekan wartawan sudah terlalu banyak di lobi dan beberapa pintuWaktu itu Ibu bertanya, 'Kita lewat mana?' Begitu kami jelaskan rute-rute jalan yang akan dilaluinya, Ibu Menteri menolak dengan mengatakan, 'Saya tidak mau lewat jalan ituMemangnya saya ini pencuri?'," ujar Ferry, mengenang penolakan Sri Mulyani dengan ketatnya penjagaan padanya.

Ferry pun mengatakan, sebenarnya Sri Mulyani bukan sosok yang suka menghindari wartawan, ataupun takut berhadapan dengan ancaman yang bisa saja datang kapanpun padanya"Dia tidak pernah takutJustru karena tugas kami menjaganya, makanya kami sering memberikan jalan alternatif untuk beliau lewatTapi Ibu sendiri sebenarnya tidak pernah terlihat terlalu khawatir ataupun takutMeski penjagaannya kini diperketat," katanya.

Perihal ketatnya pengawalan kepada Sri Mulyani ini sendiri, oleh wartawan yang sehari-hari bertugas di kantor Kementerian Keuangan pun sudah ikut dirasakanPada beberapa kesempatan, penjagaan pada Menkeu itu memang tak seperti biasanyaSeperti pekan lalu, saat menghadiri acara di Kanwil Perbendaharaan Negara, di Jalan Otista, ratusan aparat kepolisian lengkap dengan dua mobil panser anti huru-hara, berjaga-jaga di sekitaran jalan itu hingga ke lokasi acara.

"Memang kami akui, pengamanan pada Ibu Menteri diperketatBagaimanapun, ancaman bisa datang dari mana sajaMisalnya saat ramai-ramai wawancara dengan wartawan, kan bisa saja kalau ada penyusupKami hanya ingin berhati-hatiTapi beliau tetap menjalani tugas sebagai menteri seperti biasanya, sampai nanti bertolak ke Washington DC," ujar Kabiro Humas Kemenkeu, Harry Z Soeratin pula, kepada wartawan(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Tinggalkan Indonesia, KPK Diminta Kebut Pemeriksaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler