Sri Mulyani Sebut Mayoritas Subsidi BBM Pertalite Dinikmati Orang Kaya

Kamis, 25 Agustus 2022 – 21:50 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan subsidi energi 2022 mayoritas dinikmati oleh orang kaya ketimbang kelompok miskin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan subsidi energi 2022 mayoritas dinikmati oleh orang kaya ketimbang kelompok miskin.

Padahal, kata Sri Mulyani, subsidi yang digelontorkan senilai Rp 502 triliun sehingga jika subsidi ditambah lagi sama artinya dengan mensubsidi orang kaya.

BACA JUGA: Sinyal Kenaikan BBM Pertalite dan Solar Makin Menguat, Sri Mulyani Buka Suara

"Jadi, memang kalau subsidi diberikan melalui barang dan barangnya dikonsumsi orang mampu ya kita mensubsidi orang mampu, meski memang ada juga orang tidak mampu yang merasakan tetapi porsinya kecil. Ini yang perlu dipikirkan," tutur Menkeu Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta, Kamis (25/8).

Sri Mulyani memerinci dari subsidi Solar senilai Rp 143 triliun, sebanyak 89 persen atau Rp 127 triliun dinikmati oleh dunia usaha dan 40 persen orang terkaya di Indonesia.

BACA JUGA: Harga BBM Bakal Naik? Jokowi Serahkan Sri Mulyani yang Menghitung

Menurutnya, masyarakat miskin hanya menikmati porsi yang sangat kecil dari subsidi ratusan triliun tersebut.

Sri Mulyani menyebutkan dari total volume subsidi Solar sebesar 15,1 juta kiloliter, kelompok miskin hanya menikmati kurang dari satu juta kiloliter.

BACA JUGA: Menkeu Sri Mulyani Sebut Kinerja APBN Agustus 2022 Menunjukkan Tren Positif

Kondisi yang sama juga tercermin dari subsidi Pertalite senilai Rp 93 triliun, Sri Mulyani mengungkapkan sebanyak 86 persen atau Rp 80 triliun dinikmati 30 persen rumah tangga terkaya di tanah air.

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, dilihat dari volume subsidi Pertalite sebesar 23 juta kiloliter, sebanyak 15,8 juta kiloliter subsidi BBM itu dinikmati orang kaya, sedangkan hanya 3,9 juta kiloliter subsidi Pertalite yang dinikmati golongan 40 persen masyarakat terbawah.

"Jadi, kalau nambah subsidi ratusan triliun lagi uangnya dari mana? Ini juga berarti menambah subsidi orang mampu lebih banyak lagi," tutur Sri Mulyani.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan subsidi energi sebesar Rp 502 triliun kemungkinan akan habis sebelum akhir 2022.

Perkiraan tersebut salah satunya berkaca dari kuota subsidi BBM Solar yang telah terpakai 9,88 juta kiloliter dari alokasi 15,1 juta kiloliter sejak Januari sampai Juli 2022.

"Kemungkinan kuota tersebut akan habis pada Oktober 2022," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menamabhakan kuota subsidi Pertalite pun sama, dari alokasi 23 juta kiloliter, subsidi yang telah terpakai adalah 16,4 juta kiloliter sampai Juli 2022, seiring dengan semakin masifnya mobilitas masyarakat. 

"Kuota subsidi Pertalite akan habis pada September 2022," tegas Sri Mulyani. (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Sri Mulyani   BBM   pertalite   Solar   subsidi   BBM subsidi  

Terpopuler