jpnn.com, JAKARTA - Suara menginginkan musyawarah nasional luar biasa (munaslub) mendongkel posisi Setya Novanto dari kursi ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar) semakin menguat.
Namun, peta dukungan di internal beringin terhadap Novanto yang kini berstatus tersangka korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) masih terbelah.
BACA JUGA: Siapa Tahu Putusan Praperadilan…
Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengatakan jika dilihat petanya tampaknya masih banyak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) provinsi yang mendukung Novanto.
“Atau setidaknya dalam level pur-pura mendukung Setnov,” tegas Sya’roni saat dihubungi JPNN, Jumat (24/11).
BACA JUGA: Otto Hasibuan tak Urusi Praperadilan Setya Novanto
Menurut Sya’roni, mayoritas DPD masih menunggu hasil sidang praperadilan yang tengah diajukan Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ada sebagian yang meyakini Novanto akan kembali memenangkan praperadilan untuk kedua kalinya. “Oleh karena itu berdiam diri merupakan sikap yang aman,” tegasnya.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Yakin KPK Kalah Lawan Novanto
Dia menganalisis ada ketakutan bila melangkah terlalu jauh.
Sebab, jika ternyata Novanto memenangi praperadilan maka bisa dipecat sosok yang kini tengah menjalani masa penahanan di Rumah Tahanan Kelas I Jakarta Timur cabang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
“Sehingga yang terpantau hingga hari ini suara-suara yang menyerukan munaslub masih sedikit. Tidak sebanding dengan kekuatan mayoritas yang lebih memilih masih mendukung Setnov atau setidaknya pura-pura mendukung,” katanya.
Dia menegaskan bagi faksi yang menginginkan munaslub harus secepatnya bergerak mengkonsolidasilan kekuatan.
“Sehingga bisa menggelar munaslub sebelum putusan praperadilan dibacakan,” ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Praperadilan Novanto, Ini Saran Buat KPK
Redaktur & Reporter : Boy