jpnn.com - JPNN.Com - Bupati Klaten Sri Hartini ternyata mencatat setiap uang yang diduga hasil memperdagangkan jabatan di lingkungan pemerintah kabupaten yang dipimpinnya. Dari catatan itu pula diketahui bahwa kepala daerah kader PDI Perjuangan tersebut tidak hanya menerima dari satu pemberi suap.
"Ada bukti catatan keuangan dari mana pemberian itu berasal," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Sabtu (31/12). Bukti catatan itu sudah disita penyidik KPK saat menangkap Sri di rumah dinas bupati Klaten, Jumat (30/12).
BACA JUGA: Bupati Klaten Lewati Pergantian Tahun di Rutan KPK
Selain pemberi, KPK juga menduga kemungkinan ada penerima lain selain Sri. Sebab, melihat konstruksi pasal yang dijeratkan, terbuka kemungkinan ada pihak-pihak lain yang menerima.
Karenanya Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menegaskan, pihaknya saat ini masih memerlukan keterangan pihak-pihak lain. "Jadi, penyidik masih membutuhkan keterangan dari pihak lain untuk mengetahui jaringan bekerja," katanya/
BACA JUGA: Bupati Klaten Lewati Pergantian Tahun di Sel Tahanan
Seperti diketahui, Sri dan anak buahnya Suramlan, Sabtu (31/12) ditetapkan sebagai tersangka suap terkait mutasi dan promosi jabatan. Keduanya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Jumat (30/12).
Sri sebagai penerima suap disangka melanggar pasal 12 ayat 1 huruf a atau b atau pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP juncto pasal 65 ayat 1 KUHP. Sedangkan Suramlan yang juga salah satu kepala seksi di Dinas Pendidikan Klaten disangka sebagai pemberi disangka melanggar pasal 5 ayat 1 huruf a dan b atau pasal 13 UU Tipikor.
BACA JUGA: Wow, Bupati Klaten Tajir Bingittttss
Sri dijebloskan ke Rutan Klas I Jakarta Timur cabang KPK. Sedangkan Suramlan ditahan di Rutan Klas I Jaktim cabang KPK di Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Klaten Jadi Rekor Pertama KPK
Redaktur & Reporter : Boy