"Para TKW (Tenaga Kerja Wanita) korban traficking di Malaysia sering tidak mendapat bantuan sesuai haknya di KBRI maupun KonjenTentu ini harus mendapatkan perhatian dari semua pihak," ungkap Eva Kusuma Sundari kepada JPNN, Selasa (4/10).
Politisi PDI Perjuangan ini memberikan contoh buruknya pelayanan petugas tenaga kerja di KBRI
BACA JUGA: Penegakan Hukum Buruk, Reputasi SBY Merosot
Ada beberapa petugas yang justru menolak memfasilitasi laporan penuntutan gaji para TKW korban yang bermaksud memutus kontrak karena memiliki pengalaman buruk dengan majikan."Bukannya sabar melayani, petugas naker justru memaki-maki dengan kata-kata merendahkan dan menolak membantu TKW memperoleh hak-hak normatif mereka yaitu gaji yang ditahan para majikan," ucapnya.
Selain memberikan pelayanan yang tidak baik, petugas KBRI diduga kuat juga ada yang terlibat dalam sindikat mafia Paspor RI
"Yang lebih memprihatinkan, ada sindikat mafia paspor RI yang menyebarkan iklan menawarkan jasa pembuatan paspor tanpa perlu datang ke kantor-kantor perwakilan RI
BACA JUGA: Sementer I, BPK Temukan 11.340 Kasus
Ada dugaan kuat, praktik tersebut melibatkan orang-orang dalam konjen atau KBRI," cetus Eva.Melihat berbagai fakta diatas, politisi yang juga Ketua Kaukus Parlemen untuk Myanmar (AIPMC) pun mendesak Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja untuk mengevaluasi para staf yang ditugaskan di Malaysia
"Selain itu, sepatutnya polisi mulai menyidik adanya sindikat mafia paspor dan segera menangkap para pelaku sehingga praktik ilegal tersebut segera dihentikan," kata Eva
BACA JUGA: Nikmati Pekerjaan, Nuh Tak Pusingkan Reshuffle
(tas/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Terancam Bebas, Jaksa Perpanjang Tahan Malinda
Redaktur : Tim Redaksi