Staf Khusus SBY Ingatkan Presiden Mendatang Hati-Hati Jalankan Program

Senin, 23 Juni 2014 – 21:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Guru besar ilmu ekonomi di Universitas Indonesia, Firmanzah mengatakan bahwa presiden yang akan terpilih nanti bukan lagi sekadar presiden bagi partai koalisi pengusung ataupun relawan pendukung saja. Menurutnya, baik partai maupun relawan harus ikhlas melepaskan calon presiden yang didukung untuk menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Paling lambat  setelah pengumuman resmi KPU tentang hasil pilpres, semua relawan, pendukung dan posko-posko harus tidak ada lagi. Jangan ikut juga dengan kerja-kerja presiden untuk lima tahun ke depan," kata Firmanzah di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Senin (23/6).

BACA JUGA: Pupuk Subsidi Langka, Warga di Subang Curhat ke Dahlan Iskan

Firmanzah menambahkan, jika presiden yang baru saja terpilih nanti masih saja disibukkan oleh urusan-urusan partai koalisi dan pendukung maka kinerjanya di pemerintahan pasti terganggu.  Padahal, sambung staf khusus presiden bidang ekonomi itu, tantangan yang dihadapi pemerintah ke depan semakin berat.

Selain itu, dia juga mengingatkan presiden selanjutnya harus lebih berhati-hati dalam melaksanakan programnya. "Periksa dulu anggarannya, apa ada di APBN? Sebab presiden baru nantinya masih menjalankan APBN yang disusun oleh pemerintahan SBY. Jangan sampai karena semangat, lupa di APBN-P 2014 tidak ada anggarannya," ujar Firmanzah.

BACA JUGA: Ini Saran Dahlan kepada Petani Karawang

Lebih lanjut Firmanzah juga mengingatkan bahwa pada pada awal 2015 nanti akan berlaku ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menurutnya, masih banyak yang harus disiapkan untuk menghadapinya, misalnya soal infrastruktur  dan regulasinya.

"Usai pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN, presiden baru mewakili negara-negara Asean dalam forum G-20. Suara Indonesia sangat diperlukan karena selama ini suara Indonesia sangat berpengaruh. Indonesia satu-satunya negara Asean yang duduk di G-20 sekaligus jadi satu-satunya negara yang mewakili negara-negara berpenduduk mayoritas beragama Islam," ungkapnya.(fas/jpnn)

BACA JUGA: MSD Indonesia Luncurkan Program Ramadan Diabetes and Me

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Apresiasi Ide Jokowi soal Penguatan Daya Saing Produk Ekspor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler