Status Akademi Nggak Jelas, Mahasiswa Nekat Palang Kampus

Sabtu, 12 Desember 2015 – 09:00 WIB
Demonstrasi mahasiswa Akper Yanmas, sempat memanas dan memaksa aparat mengamankan sejumlah koordinator massa. Foto: dok/Cendrawasih Pos

jpnn.com - JAYAPURA - Hampir 100 mahasiswa Akademi Keperawatan Jayapura atau yang sering disebut Yanmas, nekat menggelar demonstrasi meminta kejelasan detail soal status kampusnya tercinta.

Unjuk rasa yang digelar di kawasan kampus di jalan Pasar Yotefa pada Jumat (11/12) kemarin, juga terpaksa berakhir dengan pemalangan kampus. 

BACA JUGA: Niat Hati Ingin Rujuk dengan Sang Istri, eh... Malah Meregang Nyawa Di Kamar Hotel

Dilansir dari Cendrawasih Pos, Sabtu (12/12), Akper Yanmas ini santer disebut-sebut belum terakreditasi dan belum terdaftar di Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT) Kementerian Pendidikan Tinggi pusat, hingga terjadilah aksi protes.

Awalnya aksi demo ini berlangsung tertib dengan pengawalan dari Polres Jayapura Kota dan Polsek Abepura, namun sikap seorang staf  yang terus berbicara dan mempersoalkan selebaran untuk demo yang menyebar luas ini sempat memantik protes keras dari mahasiswa.  

BACA JUGA: Kisah Hot Mom yang jadikan Anak Kedok untuk Kencani Brondong

Bahkan puluhan mahasiswa mencoba menghakimi staf tersebut karena dianggap sebagai aktor masalah. Tak hanya itu, di tengah orasi mahasiswa ada juga seorang pemuda yang tiba-tiba muncul dan mempertanyakan ke koordinator demo dari angkatan tahun berapa. 

Munculnya pemuda ini kembali memicu kekesalan mahasiswa yang tak sabar meminta kampus memberikan penjelasan yang konkret. 

BACA JUGA: Banjir Bandang, 10 Rumah Warga Hanyut

Polisi akhirnya mengamankan keduanya ke dalam gedung administrasi dan meminta untuk tak keluar lagi. “Kami angkatan 2005-2015 menuntut soal akreditasi kampus, uji kompetensi dan masalah ijazah. Kami sudah selesai, namun masih sulit mencari kerja karena tak ada yang mau terima lantaran di ijazah tak ada nomor ijazah dan tak ada nomor seri sesuai dengan aturan harus ada nomor seri,” kata Koordinator mahasiswa, Agus Heselo.

Tak hanya itu, dikatakan ijazah yang dikantongi tak ditandatangani oleh Mendikti atau Menkes tetapi hanya ditandatangani oleh Direktur Akper. “Kami bawa ijazah ini ke rumah sakit manapun tak pernah diterima. Dari angkatan pertama hingga kini hanya berstatus honor,” beber Agus.

Sementara Direktur Akper Yanmas, Wempi Aronggear menjelaskan bahwa kampus Akper sudah memiliki SK Mendiknas nomor 140/D/O/29 Sep/2005 dan dikukuhkan Menkumham dengan SK, sehingga menurut Wempi sebenarnya tak ada masalah soal status. 

Menurut Wempi, lulusan lain khususnya di angkatan 2014 ini memang masih banyak yang belum kerja, sedangkan yang 2013 ke bawah sebagian besar sudah terserap di sejumlah instansi baik di kota maupun kabupaten mulai dari honor, magang hingga PNS. 

"Ada yang ditolak untuk bekerja saat mendaftar di Wamena karena pihak rumah sakit meminta status akreditasi. Akreditasi kami sendiri memang masih C dan itu dari BAN PT hanya kami masih terus berjuang dalam proses untuk menaikkan akreditasi tadi menjadi B,” terang Wempi. 

Ia sendiri mengaku kesal jika akhirnya mahasiswa memalang dan menonaktifkan perkuliahan. Sebab diyakini nantinya mahasiswa sendiri yang rugi karena proses penilaian akreditasi harus ada sistem kuliah yang aktif. Apalagi yang sudah kuliah 1 semester dan tinggal ujian pada 14 Desember untuk semester 5 dan akan praktek pada 4 Januari 2016.  

“Tapi dengan pemalangan ini ya itu justru resiko mahasiswa. Kalau dikatakan belum terdaftar itu menurut mereka namun yang lebih tahu adalah Kopertis Wilayah IV Biak,” imbuhnya. (ade/tri/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teror Bom Mengancam Polres!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler