Status KLB Corona di Kampung Presiden Jokowi Diperpanjang

Selasa, 26 Mei 2020 – 19:32 WIB
Ilustrasi warga memakai masker untuk melindungi diri dari paparan virus corona COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SOLO - Status kejadian luar biasa (KLB) di kampung halaman Presiden Jokowi yakni Kota Solo diperpanjang hingga 7 Juni 2020.

Hal ini menyusul bertambahnya jumlah kasus positif COVID-19 pascalebaran.

BACA JUGA: Penghormatan Kapolres untuk Anggotanya yang Meninggal Berstatus PDP Corona

"Iya, KLB kami perpanjang," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Selasa (26/5).

Ia mengatakan sejak sebelum Lebaran, Pemerintah Kota Surakarta aktif menggelar rapid test secara massal di sejumlah pusat keramaian, di antaranya di pasar tradisional dan mal serta beberapa kelurahan dengan diikuti warga setempat.

BACA JUGA: Siti Fadilah Seharusnya Dilindungi, bukan Dikembalikan ke Zona Merah Corona

Dari hasil rapid test tersebut, ada beberapa yang dinyatakan reaktif. Mereka yang reaktif ini mengikuti swab test dan di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo ditemukan ada tiga warganya yang positif Corona. Selain itu, di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, ada satu yang positif.

"Makanya status KLB kami perpanjang lagi," katanya dan menambahkan status KLB Kota Surakarta dimulai pada tanggal 16 Maret 2020.

BACA JUGA: Kapolres Meminta Maaf Atas Tindakan Brigadir R dan E, Bikin Malu Polri

Dari awal masuk di Kota Solo, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 33 dengan 22 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, tujuh masih dirawat di rumah sakit, dan empat meninggal dunia.

Mengenai adanya kemungkinan masuk sekolah, katanya, hingga saat ini masih menunggu perkembangan. Kemungkinan siswa bisa kembali belajar di sekolah pada bulan Juli 2020.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan untuk meminimalisasi jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo, Pemerintah Kota Surakarta terus aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan dan tidak meremehkan anjuran pemerintah.

"Karena kunci keberhasilan memutus mata rantai penyebaran virus Corona tergantung dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini kami berupaya mengatur masyarakat agar tidak tertular," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler