PURBALINGGA -- Stok bahan makanan pokok para pengungsi korban ancaman tanah bergerak di dusun Karangnangka desa Gunung Wuled kecamatan Rembang Purbalingga sudah habisStok itu didapatkan sejak lebih dari 10 hari yang lalu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Purbalingga.
Stok antara lain berupa 15 kilogram beras per kepala keluarga (KK) dengan jumlah sekitar 9 KK berisi 35 orang
BACA JUGA: Kursi 186, Pelamar Sudah Capai 3 Ribu
Mereka saat ini terus mempertanyakan kepastian penanganan rumah yang rusak dan relokasi kepada pemerintaahKoordinator Tim Relokasi Desa Gunung Wuled, Hartoyo mengaku sering dilapori dan ditagih warga korban pengungsi itu
BACA JUGA: Dana Tranportasi Guru Pekanbaru Terancam
Belum lama ini mereka mengadu kehabisan stok bahan makanan pokok“Kami juga sudah mencari kepastian kabar penanganan kepada BPBD kabupaten
BACA JUGA: Dua Warga Magelang Hilang di Merapi
Hasilnya tetap nol dan dan seakan kami dikarambolWarga sudah kebingungan mencari cara untuk bertahan hidup selama mengungsi,” jelas Hartoyo.Warga di sana juga semakin khawatir karena tanah semakin mengalami penurunanBahkan ada yang mengira akan segera longsor“Kami samasekali tak menginginkan harus menunggu longsor baru dilakukan penanganan dari pemerintah,” katanya.
Kabid Sosial pada Dinsosnekertran Purbalingga Bambang Kadarisman mengatakan, sebenarnya selamastok di kabupaten masih memungkinkan, mereka bisa mendapatkan bantuanPihaknya juga harus berkonsultasi dahulu dengan Kepala Dinas.
“Saat ini kami juga sudah melaporkan kepada Dinas Provinsi terkait permintaan penambahan stok beras untuk bantuan sosial sebanyak-banyaknyaHanya saja karena masih ada bencana Merapi, kepastian penambahan bantuan belum bisa ditentukan,” papar Bambang.
Bambang juga mengatakan, untuk kehidupan sehari-hari warga di sana sebenarnya seperti biasaNamun jika memang membutuhkan bantuan akan dipertimbangkan Dinas,melalui koordinasi dengan pihak terkait seperti BPBD(amr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembus Isolasi, Bantuan Dikirim Estafet
Redaktur : Tim Redaksi