Stok Obat RSUD Kosong, Ani Diminta Segera Lakukan Terobosan

Rabu, 17 Januari 2018 – 22:11 WIB
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji, Batam, Kepri. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad meyakini Direktur RSUD Embung Fatimah Ani Dewiyana yang dilantik Januari lalu dapat membawa manajemen rumah sakit itu ke arah yang lebih baik.

Dia menyampaikan, kini sang direktur tengah menata terkait manajemen RSUD Embung Fatimah.

BACA JUGA: Rudi: Taksi Online Harus Urus Izin Dulu Baru Bisa Beroperasi

"Kami sudah katakan sejak awal, kami optimis beliau dapat selesaikan persoalan di RSUD Embung Fatimah," ucap Amsakar, Rabu (17/1) siang.

Untuk itu, pihaknya sebagai pimpinan menunggu gebrakan dokter yang sebelumnya bertugas di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri itu. Dalam hal ini, pihaknya akan melihat kinerja Ani hingga sebulan ke depan.

BACA JUGA: OMG, Stok Obat RSUD Ini Kosong, Termasuk Penyakit Ringan

"Mereka sudah siapkan pola untuk menyelesaikan utang kerja itu, lebih detilnya ibu Ani bisa paparkan ini," kata Amsakar.

Dia mengungkapkan, selain penataan manajerial, Ani disebut punya komitmen untuk tidak menganggu anggaran obat-obatan maupun barang habis pakai (BHP) walau kini Pemko Batam tengah melakukan pengehmatan dari sisi belanja, terlbih belanja pegawai.

BACA JUGA: Ribuan Driver Online Desak Wali Kota Segera Keluarkan Izin

"Buktinya saat rapat rasionalisasi, mereka katakan persoalan stok obat kosong dan BHP tidak akan diutak atik (dirasionalisasi)," ungkapnya.

Untuk diketahui, persoalan kurangnya obat dan BHP di rumah sakit terakreditasi B itu kerap terjadi. Alhasil pasien terpaksa membeli obat diluar dengan merogoh kocek yang lebih banyak.

Tak sedikit di antara keluarga pasien mengantar keluarganya yang sakit berobat di layanan kesehatan milik swasta.

Sebelumnya, Direktur Ani Dewiyana mengaku kini stok obat-obatan beberapa haru terakhir ada yang tersendat. Hal ini ia klaim terjadi karena rumah sakit yang ia pimpin sedang dalam proses audit Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) kepri.

"Sedang proses audit oleh BPKP, makanya kami tak bisa adakan (obat) secara serentak. Semuanya butuh prosedur dan proses," ujar Ani.

Selain obat-obatan, Ani juga mengakui ada sejumlah peralatan medis di rumah sakit bermasalah karena belum dikalibrasi. Alat di ruangan operasi misalkan memang belum dikalibrasi sampai saat ini.

"Untuk peralatan bagian medik sudah upayakan dalam minggu ini beres. Kalau obat secepatnya diadakan lagi walaupun bertahap," tutur Ani. (adi/eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obat Habis, Pasien RSUD Embung Fatimah Kecewa


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler