Stok Pangan Aman, Harga Alami Penurunan

Rabu, 22 September 2010 – 01:10 WIB

JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat bahwa secara umum harga komoditas kebutuhan pokok di beberapa pasar tradisional sudah kembali normalSelain itu, para pedagang juga sudah mulai berjualan.

“Pada H+1 memang belum banyak aktifitas

BACA JUGA: Fasilitas Likuiditas Perumahan Tunggu Penetapan Menkeu

Hal ini disebabkan masyarakat pada  umumnya sudah memenuhi stok kebutuhan pokok untuk lebih kurang satu minggu,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu di kantornya, Selasa (21/9).

Menurutnya, salah satu harga komoditas yang sudah kembali ke harga normal adalah beras
Disebutkannya, perkembangan harga rata-rata beras pada 10 hari setelah lebaran mengalami penurunan sebesar 0,79 persen jika dibandingkan dengan harga rata-rata beras pada 7 hari sebelum lebaran

BACA JUGA: Jangan Paksakan Pembatasan BBM

Namun jika dibandingkan dengan harga pada 2 minggu sebelum puasa, harga rata-rata beras mengalami sedikit kenaikan yakni sebesar 1,59 persen.

Lebih lanjut Mendag merincikan, pada bulan Agustus 2010 lalu ada 12,75 juta ton beras
Sedangkan penyaluran beras hanya mencapai 3,33 juta ton, sehingga masih tersedia stok hingga akhir September ini sebanyak 9,42 juta ton

BACA JUGA: Kemenpera Dinilai Tak Serius

“Jumlah ini dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan,” paparnya.

Selanjutnya untuk harga  gula pasir, juga menunjukan penurunanJika dibandingkan harga rata-rata gula pada 14 hari sebelum puasa, harga pada 7 hari sebelum lebaran turun sebesar 1,83 persen, sedangkan harga pada 10 hari setelah lebaran turun 2,02.

“Berdasarkan hasil Rakortas Menko Perekonomian, stok akhir gula kristal putih tahun 2010 diperkirakan hanya sebesar 489.385 ton, dan diperkirakan hanya dapat memenuhi kebutuhan selama dua  bulanUntuk itu pemerintah sedang mempertimbangkan penambahan stok gula kristal putih sampai dengan musim giling tahun 2011,” jelasnya.

Selain itu, perkembangan harga minyak goreng juga mengalami fluktuasiHarga rata-rata 10 hari setelah lebaran mengalami penurunan sebesar 0,48 persen dibanding harga rata-rata 7 hari sebelum lebaran“Meskipun produksi kebutuhan minyak goreng dapat  dipenuhi dari produksi dalam negeri, tetapi fluktuasi harga luar negeri akan tetap mempengaruhi perkembangan harga minyak goreng dalam negeriHal ini disebabkan CPO merupakan komoditi ekspor,” tukasnya.

Lebih lanjut Mendag juga menyebutkan perkembangan komoditas bahan pokok lainnya, yakni  harga telur ayam yang mengalami kenaikanHarga rata-rata telur pada 10 hari setelah lebaran mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen jika dibanding harga rata-rata 7 hari sebelum lebaranSedangkan jika dibandingkan harga rata-rata 14 hari sebelum puasa, terjadi kenaikan 0,45 persen.

Menanggapi kenaikan harga daging ayam dan telur ayam ini, Mendag mengatakan bahwa hal itu lebih dikarenakan tren musiman yang selalu terjadi selama hari raya dan setelahnyaNamun itu diharapkan akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan“Hal ini juga dipengaruhi belum normalnya suplai bibit ayam ras atau Daily Old Chick dari perusahaan-perusahaan pembibitan terkait dengan kondisi pasca lebaran dan fluktuasi harga pakan ternak/unggas,” imbuhnya(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Terus Dorong DBH Sektor Perkebunan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler