JAKARTA - Nilai-nilai hidup berupa kesetiaan terhadap tugas dan kesederhanaan yang tidak mendewakan materi, dinilai sebagai refleksi nyata jiwa patriotisme dalam diri Mbah MaridjanAlasan inilah yang menjadikan produsen sebuah minuman energi terus menayangkan iklan Mbah Maridjan dengan tujuan mendongkrak penjualan produknya.
Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P, Zainun Ahmadi, berpendapat, produsen minuman berenergi tersebut sudah bertindak di luar etika dan mengeksploitasi Mbah Maridjan
BACA JUGA: Keluarga Legawa Gus Dur Tak Jadi Pahlawan
"Sebaiknya dihentikan iklan Mbah Maridjan, tidak pantas terus mengeksploitasi figur beliau untuk alasan bisnis seperti itu," tegas Zainun kepada wartawan, kemarin, (12/11).Selain tak etis, Zainun melanjutkan, penayangan secara terus-menerus hanya akan menambah sedih sanak-saudara Mbah Maridjan yang masih hidup
Padahal, kata Zainun, Mbah Maridjan adalah sosok nyata yang senantiasa mengedepankan nilai hidup sederhana berupa penghormatan terhadap harga diri dan kewibawaan (jeneng) dibandingkan mengejar nafsu duniawi atau materi (jenang)
BACA JUGA: Chandra Hamzah, Siapkan Jawaban untuk Anak
"Mbah Maridjan lebih tepat kalau diletakkan sebagai figur suri tauladan bangsa Indonesia, bukan alat komersil sebuah perusahaan," ucapnya.Hal senada dikatakan anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, A Hafidh Asrom
BACA JUGA: Gayus Raup Rp100 M dari Grup Bakrie
"Kalau memang mau memberi penghormatan atau apresiasi, bukan berarti mengeksploitasi beliau, tapi berikan dengan cara yang etis," imbuh Hafidh.Jika pun iklan Mbah Maridjan ingin terus ditayangkan, hendaknya disampaikan dengan bentuk yang berbedaSemisal produsen tersebut menyampaikan duka cita terhadap Mbah Maridjan dan seluruh korban letusan Gunung Merapi seraya mengucapkan terima kasih terhadap jasa Mbah Maridjan selama ini"Bukan dengan cara terus mengeksploitasi figur Mbah Maridjan," tandas Hafidh(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancam NIP Tak Keluar
Redaktur : Tim Redaksi