Stop Pembagian Spektrum Frekuensi Gratis!

Jumat, 05 Agustus 2011 – 01:42 WIB
Pendiri Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (Citrus), Asmiati Rasyid (kanan) bersama dengan pembicara lainnya pada bincang seluler di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/8). ist

JAKARTA – Pendiri Center for Indonesia Telecommunications Regulation Study (Citrus), Asmiati Rasyid mengatakan lisensi spektrum frekuensi di Indonesia perlu ditata demi kesejahteran rakyatMakanya, perlu ada kebijakan yang strategis dan jelas terhadap lisensi spektrum di Indonesia

BACA JUGA: Perkuat Kelistrikan Sumbangsel, PLN Bangun PLTG



Asmiati mengungkapkan spektrum di Indonesia dibagi-bagikan gratis tanpa proses tender
"Lisensi spektrum dibagikan begitu saja tanpa dasar kebijakan dan strategi negara yang jelas, tanpa adanya perencanaan jangka panjang yang matang," kata Asmiati pada Bincang Seluler bertajuk "Mencari Format Ideal  Frekuensi Seluler Masa Depan" di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (4/8).

Salah satu contohnya kata Asmiati di band 2.3 GHz

BACA JUGA: StandChart Tawarkan Deposito Berjangka

Spektrum ini didominasi oleh Barca Hardaya Perkasa yang menguasai 30 MHz BWA TDD di delapan zones
Sedangkan 100 MHz pada band 3,3 GHz telah dibagikan secara gratis, dimana Indosat Group mendapatkan kapling paling besar dengan 25 MHz dengan cakupan nasional

BACA JUGA: Tawarkan Kredit dengan Jaminan Emas



Akibatnya kata Asmiati pula, terjadi spektrum hoarding, yakni spektrum yang merupakan sumber daya alam (SDA) bernilai triliunan rupiah belum produktif"Sekarang yang juga perlu dikritisi secepatnya, 200 MHz band spektrum di 2.3 dan 2.6 GHz yang dikuasai pemain-pemain WiMax dan 150 MHz di band 3.3 GHz yang dikusai MNC (TV broadcast)," ucapnya

Menurut Asmiati yang juga head Of Citrus, spektrum yang merupakan SDA yang terbatas dan memiliki peran yang strategis bernilai ekonomi tinggi harus dikelola dengan baik untuk kesejahteraan bangsaKata dia, pengelolaan spektrum harus sesuai dengan ultimate goals dari kebijakan persaingan industri strategis"Bukan saja untuk kepentingan pemain tetapi juga harus memberikan manfaat untuk negara dan rakyat banyak," tukasnya

Asmiati lantas menyebut India yang menjadikan spektrum frekuensi sebagai bisnis yang sangat menguntungkanQualcomm selaku pemenang tender BWA di India rela membayar USD 1,1 milyar untuk empat kota, Delhi, Mumbai, Karala dan Haryana(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Danamon Dapat Pinjaman USD 20 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler