jpnn.com - JAKARTA - Uji coba buka-tutup empat pintu tol dalam kota ternyata belum efektif mengurai kemacetan. Karena itu, Ditlantas Polda Metro Jaya kemarin memutuskan untuk menghentikan uji coba yang berlangsung pada Senin (16/12) hingga Sabtu (20/12). Dengan demikian, pintu tol tersebut bakal dibuka kembali seperti biasa.
Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto memaparkan, keputusan tidak melanjutkan uji coba itu merupakan hasil analisis dan evaluasi antara ditlantas dan PT Jasa Marga. Ada lima poin utama dari hasil evaluasi tersebut.
BACA JUGA: Mengorek Jejak Ali Sadikin
Pertama, kapasitas pintu keluar alternatif tol tidak mampu menampung kendaraan yang beralih karena penutupan tiga pintu tol keluar. Yakni, pintu keluar Tegal Parang (Mampang), Bukopin (Pancoran), dan RS Dharmais (Slipi).
Kedua, kurangnya peran serta masyarakat atau pengendara dalam mengatur waktu keberangkatan atau kepulangan. Akibatnya, arus lalu lintas tidak bisa dibagi-bagi dan terjadi penumpukan kendaraan.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru, Puncak Ditutup
Ketiga, sistem buka-tutup bisa dilakukan berdasar kepadatan lalu lintas atau kendaraan, bukan oleh waktu tertentu. Keempat, kepolisian meminta PT Jasa Marga untuk menurunkan petugas penjemput transaksi (putra) di gerbang Tol Senayan dan Semanggi 2, setiap pukul 15.00 sampai 21.00.
Petugas itulah yang bertugas untuk mengurai kemacetan di Lingkar Semanggi. Pihak Jasa Marga menyanggupi permintaan tersebut. Kelima, uji coba itu ternyata memicu banyak komplain. (agu/co1/oni/c16/ami)
BACA JUGA: UU ASN Tidak Mewajibkan Lelang Jabatan Kasek
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakin JLNT Bisa Urai 40 Persen Kemacetan
Redaktur : Tim Redaksi