Strategi APP Sinar Mas Hadapi Musim Kemarau 2019

Rabu, 24 Juli 2019 – 16:53 WIB
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata (tengah). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memperkuat berbagai fasilitas dari sistem manajemen penanggulangan kebakaran hutan terintegrasi (integrated fire management/IFM)-nya.

Langkah ini diambil demi mengantisipasi puncak musim kemarau 2019 yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan jatuh pada bulan Agustus-September dan lebih kering dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Bengkalis Daerah Paling Luas Terdampak Karhutla

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, sampai dengan 2018, pihaknya mengalokasikan lebih dari Rp 1,3 triliun dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP).

"APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap, terutama melalui pencegahan dan penanggulangan karhutla di area kami beroperasi,” kata dia kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (24/7).

BACA JUGA: KLHK: Dalam 4 Tahun Karhutla Turun 90 Persen

Suhendra optimistis, dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, baik pusat maupun maupun daerah, TNI-Polri hingga masyarakat, pihaknya mampu menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla, khususnya di sepanjang musim kemarau 2019 yang diprediksi lebih kering dibanding tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Dukung Nusantara Mengaji, Wakafkan 5.000 Mushaf Alquran

BACA JUGA: 55 Daerah Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan

Hingga akhir 2018 lalu, perusahaan berhasil menurunkan angka kebakaran hutan hingga mendekati target zero fire pada periode berjalan. Saat ini, hanya 0,07 persen dari seluruh area konsesi pemasok APP Sinar Mas yang terdampak api akibat kebakaran.

Pada kesempatan yang sama, Manajer Teknologi dan Data Fire Management APP Sinar Mas Gustaf Rantung mengatakan bahwa strategi utama APP Sinar Mas tersebut terdiri dari empat pilar utama yang mencakup pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat.

“Untuk mengantisipasi dan menanggulangi karhutla, hingga tahun 2019 perusahaan telah memiliki lebih dari 3.000 personel regu pemadam kebakaran yang sudah tersertifikasi Manggala Agni. Selain itu, fasilitas lain yang kami miliki adalah 506 pos pantau, 102 menara api, dan lebih dari 1.000 pompa air. APP Sinar Mas juga memiliki 138 truk pemadam kebakaran, 608 kendaraan patroli dan sepuluh helikopter water-bombing,” kata Gustaf.

“Kami juga memiliki sistem deteksi dini di situation room kami yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih awal. Semua fasilitas tersebut disiagakan untuk menghadapi musim kemarau 2019,” sambung Gustaf.

Sementara itu, upaya pelestarian alam dan lingkungan yang dilakukan APP Sinar Mas juga dikombinasikan dengan aspek pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sejak tahun 2016. Program ini memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Masyarakat didukung untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpangsari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan; juga industri kecil-menengah untuk olahan pangan, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.

Program ini juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal kepada penduduk perempuan yang tinggal di sekitar area konsesi perusahaan, sehingga mereka dapat mengidentifikasi, melestarikan, dan memanfaatkan berbagai tanaman herbal secara berkelanjutan. Sampai tahun 2018, telah terdapat 527 peserta perempuan dari 51 desa yang telah berpartisipasi dalam pelatihan ini.

Program DMPA terbagi dalam enam pilar utama yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemetaan sumber daya secara partisipatif, transfer teknologi, perlindungan dan pengawasan kawasan hutan, pencegahan dan penyelesaian konflik, dan kemitraan pemasaran produk.

Head of Corporate Social and Security APP Sinar Mas Agung Wiyono menjelaskan bahwa program DMPA juga bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar area konsesi, sehingga mereka bisa mencapai kesejahteraan secara sosial dan ekonomi melalui praktik yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

“APP Sinar Mas memfasilitasi program itu secara keseluruhan, mulai dari penyediaan alat, benih, pendampingan, hingga membantu memasarkan produk. Hingga Juni 2019, APP Sinar Mas melalui program DMPA telah menyalurkan dana Rp 45 miliar ke lebih dari 17.000 kepala keluarga di hampir 300 desa yang tersebar di Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau dan Sumatra Selatan,” tandas Agung. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PK Perkara Karhutla, Pemerintah Menolak Dianggap Lemah


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler