Bengkalis Daerah Paling Luas Terdampak Karhutla

Rabu, 24 Juli 2019 – 12:14 WIB
Pemadaman dini karhutla. Foto: KLHK

jpnn.com, PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di provinsi Riau hingga saat ini masih terus meluas. Sejak Januari 2019 hingga saat ini, total luas lahan yang terbakar di Riau sudah mencapai 3.675,34 ha.

Dari total tersebut, kabupaten Bengkalis menjadi daerah yang paling besar terdampak Karhutla yakni mencapai 1.453,08 ha.

BACA JUGA: KLHK: Dalam 4 Tahun Karhutla Turun 90 Persen

Kepala BPBD Riau Edward Sanger mengatakan, sejak awal tahun hingga saat ini, Karhutla sudah terjadi di semua kabupaten/kota di Riau. Daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjadi Karhutla seperti Kabupaten Kuantan Singingi saat ini juga sudah mulai terdampak.

BACA JUGA: Cak Imin: Ingat, PKB Itu Bisa Menyengat Seperti Lebah

BACA JUGA: PK Perkara Karhutla, Pemerintah Menolak Dianggap Lemah

"Menurut prakiraan cuaca pihak BMKG, saat ini provinsi Riau sudah memasuki musim kemarau. Untuk itu, kita juga sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa 1500 personel untuk pencegahan dan penanganan Karhutla di Riau," kata Edward seperti dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Lebih lanjut Edward mengatakan, daerah lain yang terdampak Karhutla cukup luas yakni Kabupaten Rokan Hilir mencapai 761,75 ha, Siak 440,85 ha, Dumai 274,75 ha, Meranti 232,7 ha, Indragiri Hilir 171,35 ha, Pelalawan 109 ha, Indragiri Hulu 76 ha, Kampar 75,9 ha, Pekanbaru 72,96 ha, Kuansing lima ha, Rokan Hulu dua ha.

BACA JUGA: KLHK Bakal Ajukan PK Perkara Karhutla

"Lokasi Karhutla di Riau bertambah di Jalan Damai Ujung Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru seluas 0.5 Ha. Bertambah di SM. GSK KM 75, Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis seluas 2 Ha. Bertambah di Desa Sekodi, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis meluas 2 Ha dari 1 Ha," sebutnya.

Kemdian di Desa Gondai, Kecamatan Langgam, Pelalawan bertambah seluas 2 Ha, Afdeling 02 PT. SAGM, Desa Pangkalan tujuh, Kecamatan Tempuling, Inhil seluas 2 Ha. Di Teluk Bano II, Pekaitan, Rohil meluas 10 Ha dan di Rantau Bais II, Tanah Putih, Rohil bertambah seluas 0.5 Ha.

"Kemudian juga bertambah di Tualang, Tualang, Siak seluas 2 Ha. Bertambah di Kelurahan Tuah Karya, Tampan, Kota Pekanbaru seluas 0.25 Ha," jelasnya.

BACA JUGA: Prabowo, Jokowi dan Megawati Bertemu, Pengamat: Bisa Saja Tawaran Amien Rais Disinggung

Untuk kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Ahad sore secara keseluruhan dalam kondisi sedang. Hanya satu daerah di Bengkalis yang kondisi udaranya tidak sehat. Sebagai upaya pencegahan, dari satgas udara terdapat total kekuatan 16 helikopter dan dua unit pesawat.

"Dari 16 helikopter tersebut, terdiri enam helikopter dari BNPB. Satu helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bantuan dari pihak swasta delapan unit, BKO TNI satu helikopter, dan dua pesawat TMC dari BPPT," jelasnya.

Menurut Edward, hingga saat ini Riau masih menyandang status siaga Karhutla hingga 31 Oktober mendatang. Status siaga Karhutla tersebut sudah ditetapkan dalam rapat gabungan Selasa 19 Februari 2019 lalu dan sudah berjalan selama enam bulan.

"Dengan status tersebut, Provinsi Riau mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat baik itu anggaaran, personel dan juga peralatan," sebutnya. (sol)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa Agung Pasang Badan untuk Jokowi Dalam Perkara Karhutla


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler