jpnn.com, JAKARTA - Impack Pratama Industri (IMPC) mematok penjualan bersih Rp 1,32 triliun pada tahun ini.
Angka itu menanjak 16,81 persen dibandingkan tahun lalu yang di kisaran Rp 1,13 triliun.
BACA JUGA: Lindungi Pedagang Tradisional, Cak Imin Dorong Moratorium Ritel Modern
Nah, guna mendukung ambisi itu, perusahaan tengah memproses akuisisi distributor atap polycarbonate dan manufaktur fiberglass reinforced plastic (FRP) di Selandia Baru.
”Dengan sejumlah strategi itu, kami optimistis dapat membukukan pendapatan Rp 1,32 triliun,” tutur Direktur Utama PT Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo.
BACA JUGA: Dana Cekak, Sejumlah Proyek Infrastruktur Sulit Terealisasi
Manajemen Impack optimistis melihat peluang usaha pasar ritel maupun pasar proyek.
April lalu, perusahaan baru menambah satu line mesin alderon tipe R untuk memenuhi permintaan pasar.
BACA JUGA: Dukung Sektor Infrastruktur, Mandiri Kucurkan Kredit Rp 1,5 T
Kini, perseroan mempunyai kapasitas alderon ritel menjadi enam ribu ton per tahun.
Untuk mengembangkan segmen pasar proyek, perseroan tengah mencari peluang proyek infrastruktur, pertanian, peternakan, perkebunan dan, pabrik kimia.
Khusus pertanian, diwujudkan dalam proyek kerja sama dengan perusahaan multinasional Jerman, termasuk dalam Grup Covestro AG, Covestro Thailand Co Ltd sejak Maret 2017.
Awal tahun ini, perusahaan juga telah menuntaskan akuisisi perusahan sealant and adhesive berada di Malaysia, yakni OCI Holdings Bhd.
Aksi korporasi itu bertujuan menambah variasi sealant sudah diproduksi Impack Group.
Selain itu, juga untuk memperluas pasar ekspor ke Bangladesh, Myanmar, Filipina, Somalia, Bolivia, Siprus, Singapura, Pakistan, Vietnam, dan UEA.
Di sisi lain, perusahaan membagi dividen senilai Rp 19,334 miliar untuk tahun 2016.
Sementara itu, sisa laba bersih 2016 tercatat Rp 102,543 miliar akan dimasukkan dan dibukukan sebagai saldo laba. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Mulyani Jamin Proyek Strategis Bebas Risiko Politik
Redaktur & Reporter : Ragil