jpnn.com - JAKARTA - PDIP belum juga mengumumkan Calon Presiden (Capres) yang akan diusung pada Pemilihan Presdien (Pilpres) 2014 mendatang. Sikap ini ditunjukkan meski partai lain sudah mengusung calon seperti Hanura dengan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo. Atau Prabowo Subianto dari Partai Gerindra.
Oleh Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS) Jeffry Geovanie, langkah ini merupakan strategi yang kini dimainkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk memenangi Pilpres 2014. Kata dia, belum diumumkannya Joko Widodo sebagai capres karena untuk menghindari resistensi yang bisa merugikan pencalonan pria yang karib disapa Jokowi itu.
BACA JUGA: Konsistensi Nur Pamudji Bersihkan PLN Berbuah Bung Hatta Award
"Saya lebih yakin sikap Megawati yang masih belum mengumumkan capres PDIP saat ini, justru karena ingin melindungi kadernya yaitu Jokowi dari hal-hal yang akan merugikan Jokowi. Sampai saat ini saya masih berkeyakinan Megawati akan mengumumkan pencapresan Jokowi pada akhir Januari atau awal Februari 2014," katanya Jeffry dalam keterangan persnya, Rabu (16/10).
Jokowi memang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding Capres lainya dari hasil survei. Karenanya, banyak partai saat ini mengincar mencapreskan Jokowi.
BACA JUGA: Melalui Perppu, KY tak Bisa Awasi Hakim MK
Menanggapi situasi ini, Jeffry lantas mengingatkan Megawati agar mewaspadai orang-orang di sekitarnya. Menurutnya, kebiasaan orang-orang di sekitar tokoh cenderung bicara hal-hal yang baik-baik saja.
"Bahkan biasanya cenderung menjerumuskan si tokoh dengan pendapat-pendapat bahwa tahun 2014 sebaiknya Megawati maju lagi dan pasti akan memenangkan kursi presiden," tukasnya.
BACA JUGA: Honor El Riski Sudah Dibagi
Jeffry mengatakan bila Megawati mempercayai saran untuk maju lagi dan mengabaikan kenyataan bahwa saat ini rakyat menanti kepemimpinan baru dengan Jokowi sebagai tokoh utamanya akan sangat merugikan PDIP dan juga Megawati. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Janedjri Sudah Siap Dicopot dari Sekjen MK
Redaktur : Tim Redaksi