jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah ulama memberikan apresiasi terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan yang dianggap sukses melakukan komunikasi dengan demonstran saat Aksi Bela Islam II.
Kesabaran dan tangan dingin Iriawan dan jajarannya, menjadi obat mujarab hingga demo besar yang berlangsung pada 4 November itu berjalan kondusif dan damai.
BACA JUGA: Mendagri Harapkan TNI Tingkatkan Peran Strategis di Daerah
“Keputusan Kapolda Metro Jaya Iriawan cerdas, menemui utusan pedemo seperti Bachtiar Natsir dan Eky Pitung. Saya lihat Kapolda juga menjadi mediator yang mempertemukan perwakilan tokoh agama atau ulama dengan pihak istana,” ujar Imam Besar Masjid Garut Ustaz Husein Mubarok, Selasa (15/11).
Husein mengatakan, kericuhan kecil yang terjadi di akhir aksi mampu dikendalikan dengan baik. “Sejarah bangsa ini mencatat, aksi 4 November menjadi aksi demo umat Islam terbesar di Indonesia. Kericuhan kecil oleh ulah provokator mampu dikendalikan. Sikap responsif aparat, salah satunya yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya patut diapresiasi,” tegasnya.
BACA JUGA: KPK Garap Aspidum Kajati Sumbar
Sementara itu, Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Maneger Nasution mengatakan, aksi 4 November adalah aksi demo paling bermartabat. Maneger mengaku mengamati langsung jalannya aksi.
“Saya, dan mungkin siapa pun, yang menyaksikan lautan manusia di sekitar Monas dan Istana Medan Merdeka, pasti merinding. Muslim Indonesia telah mencontohkan pelaksanaan demonstrasi secara bermatabat,” ujarnya.
BACA JUGA: Putusan Kasus Ahok Tidak Lebih dari Dua Hari
Dia melihat tidak ada kekerasan berarti, ujaran kebencian, diskriminasi, nyaris tidak meninggalkan sampah, dan tidak ada fasilitas publik atau taman yang rusak. “Inilah demo termartabat dan terbesar pasca reformasi,” katanya.
Maneger menyampaikan terima kasih kepada publik yangg mendukung jalannya penyampaian pendapat. Dia juga berterima kasih pada TNI dan Polri, terutama Kapolda Metro Jaya M Iriawan yang mengedepankan sikap persuasif. Termasuk Pasukan Asmaul Husna dan para polisi wanita. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebagian Pelapor Sangat Kecewa Saat Gelar Perkara
Redaktur : Tim Redaksi