Stres, Gadis Ini Makan Jarinya Sendiri

Senin, 22 April 2019 – 06:17 WIB
Wiji, gadis malang pemakan jari. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com, KEDIRI - Seorang remaja putri penderita gangguan jiwa di Kabupaten Kediri bernama Wiji Fitriani memakan jari tangannya sendiri hingga putus.

Gadis malang ini sempat dipasung karena kerap mengamuk dan mengganggu warga sekitar. Hingga kini warga sekitar menjulukinya kanibal.

BACA JUGA: 300 Penderita Gangguan Jiwa Akan Mencoblos di Bogor, Banyak Juga

BACA JUGA : Istri Andre Taulany Sebut Prabowo Sakit Jiwa, BPN: Biar Pendukung Saja yang Ladeni

Wiji memakan tangannya sendiri tanpa sadar karena gangguan jiwa tersebut. Selama ini dia tinggal bersama neneknya Jirah di sebuah rumah kecil di Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

BACA JUGA: Masih Sering Stalking Mantan? Waspada Bisa Depresi

Menurut Siti salah satu tetangga, saat kecil Wiji masih normal. Kisah pilunya dialami setelah kedua orang tuanya bercerai dan meninggalkannya.

BACA JUGA : Pemilu 2019 di Rumah Sakit Jiwa: Tusuknya di Jidat ya? Pakai Paku atau Sandal?

BACA JUGA: KPU Kota Bekasi Diminta Lakukan Sosialisasi Kepada Pasien Gangguan Jiwa yang Masuk DPT

Sejak saat itu kondisi kejiwaannya berubah drastis.

"Sejak usia 19 tahun Wiji kerap mengamuk dan membahayakan warga, hingga pihak keluarga sempat mengurungnya di sebuah kamar berpintu besi," kata Siti.

BACA JUGA : Pemilu 2019 di Rumah Sakit Jiwa: Tusuknya di Jidat ya? Pakai Paku atau Sandal?

Terakhir saat ini berusia 21 tahun, Wiji memiliki kebiasaan yang aneh memakan jemari tangannya sendiri.

"Dia mengaku mendengar bisikan-bisikan atau halusinasi sehingga jadi begitu," imbuh Siti.

Sementara itu dr Rindang Farihah Idana Plt Kepala Puskesmas Ngadi mengatakan Wiji menderita gangguan jiwa skizofrenia.

"Skizofrenia bisa dicegah dengan pengobatan rutin, baik dengan obat maupun pelatihan di posyandu jiwa," kata dr Rindang.

BACA JUGA : Perhatikan Ciri-Ciri Skizofrenia Ini

Namun, langkah ini kerap terjadi penolakan dari pihak keluarga, termasuk saat Wiji hendak di rujuk ke RSJ Lawang di Kabupaten Malang serta RSUD Pare untuk menjalani operasi.

Pemerintah desa bersama Puskesmas sebenarnya sudah berupaya mengobati Wiji. Namun karena keinginan sang nenek, maka Wiji kembali dibawa pulang dan hanya dirawat seadanya di rumah.

"Akibatnya kejiwaannya Wiji tak kunjung normal," tambah Dokter Rindang.

Saat ini kedua tangan Wiji yang telah membusuk dirawat oleh dokter di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Sama seperti sebelumnya, keluarga enggan menjalani perawatan intensif dan memilih pulang setelah menjalani perawatan ringan. (end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Penderita Gangguan Jiwa di Mustika Jaya Dapat Hak Pilih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler