Studi Terbaru Iklan Unik dan Efektif yang Disukai Masyarakat

Jumat, 17 Agustus 2018 – 23:59 WIB
Emma Mussell, Group Account Director and Head of Creative, Kantar Millward Brown Indonesia. Foto: Ist.

jpnn.com, JAKARTA - Merek menemukan cara yang kreatif dalam mengekspresikan tema Ramadan yang familiar, menghasilkan iklan-iklan baru yang sangat unik dan efektif. Hal ini diungkapkan oleh Kantar Millward Brown, melalui studi terbarunya mengenai “Iklan Ramadan yang paling disukai di 2018 (Most Loved Indonesian Ramadhan Ads 2018).

Menurutnya, untuk menjadi iklan yang unik dan mudah diingat, ditengah keramain iklan yang ada, suatu merek harus lebih berinovasi di dalam bercerita untuk menciptakan hubungan yang berkesan kepada pemirsanya, melalui iklan tersebut.

BACA JUGA: Industri Iklan Indonesia Makin Menjanjikan

Dalam acara penghargaan Kantar Millward Brown yang bertempat di Jakarta kemarin, Tokopedia meraih peringkat pertama sebagai Iklan Ramadan yang paling disukai (Most loved Indonesian Ramadhan ads). Dengan tema ‘Kesempatan Terbaik’ , iklan Tokopedia menceritakan bagaimana seorang ibu yang walaupun kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, tetap menyisihkan uang untuk membeli udang yang diinginkan anaknya.

Bertahun-tahun setelahnya, ibu dan anak tersebut mengunjungi rumah makan seafood dan mengingat kembali peristiwa tersebut. Iklan yang menyentuh tersebut memperoleh penghargaan sebagai most unique dan most buzzworthy oleh pemirsa di Indonesia.

BACA JUGA: Jutaan Anak dan Ortu Terpapar Tayangan Iklan Produk Mamin

Iklan lain yang memperoleh rating tinggi dari pemirsa di antaranya adalah Nestlé dengan ‘Baca Keliling’, meraih penghargaan ‘most enjoyable’ untuk kisah anak muda yang membuat perpustakaan berjalan dengan sepeda motornya, lalu GO-JEK dengan ‘Mencari Pahala’, sebagai ‘most unique’ mengenai anak laki-laki yang mencari arti atas pahala.

Shopee dengan ‘Goyang Hujan Emas’ terpilih sebagai ‘most noticed’ atas tarian goyang telepon selularnya yang mudah diingat, mendorong orang untuk menggoyangkan telepon selular mereka untuk mendapatkan diskon.

BACA JUGA: TV Rumah tak Efisien untuk Iklan Komersial

Studi ini juga mengungkapkan banyaknya tema iklan yang bersifat orisinil selama musim liburan, dengan membawa sudut pandang baru bagi motif iklan tradisional di dunia periklanan. Berdasarkan studi ini, iklan Ramadhan terbaik hampir 1,5 kali lebih unik dibandingkan iklan rata-rata dalam database periklanan Indonesia Kantar Millward Brown Link.

Cinta, kebersamaan, dan kemurahan hati merupakan tema tradisional Ramadhan yang selalu diangkat oleh merek di Indonesia, namun mereka menyampaikannya dengan cara yang berbeda. Beberapa dari tema yang menerima reaksi baik dari pemirsa di antaranya: Pertama, perbuatan baik yang sederhana.

Banyak iklan di Ramadan ini, mengangkat, cerita mengenai kemurahan hati dalam skala besar. Beberapa brands memilih untuk fokus terhadap cerita kebaikan yang lebih berskala kecil dan bersahaja. Seperti misalnya iklan Nestlé Bear Brand dengan perpustakaan sepeda motornya, memperlihatkan bagaimana seseorang dapat memberikan perubahan. Iklan tersebut membawa dampak yang dalam oleh pemirsa karena bersifat orisinal dan menunjukkan sifat rendah hati

Kedua, mencerminkan masa lalu dan masa sekarang. Mengangkat tradisi lama yang terlah terbentuk melalu cerita menyentuh dan mengharukan adalah andalan periklanan di Indonesia. Namun beberapa iklan di tahun ini menjadi sangat viral karena iklan tersebut menghubungkan masa lalu dan masa sekarang, mengingat memori di waktu yang lampau, tetapi dengan bersamaan memberikan hiburan yang menyenangkan.

Iklan GO-JEK dan Qasidah Ramayana sangat menghibur dengan komposisi warna dan efek yang mengembalikan kita ke masa 80-an, membangkitkan tradisi yang familiar dengan gaya yang modern dan menghibur.

Ketiga, Sudut pandang baru dan pahlawan baru. Tahun ini, beberapa iklan yang paling disukai mengundang pemirsa untuk melihat cerita Ramadhan dari sudut pandang yang berbeda. GO-JEK dengan “Mencari Pahala” menunjukkan seorang anak dalam menemukan kebaikan hati; Djarum dengan “Hikmah Puasa” memperlihatkan kekuatan atas kegigihan untuk meminta maaf. Iklan tersebut membawa cerita baru yang menonjol selama Ramadhan, dengan menghubungkan sifat autentik menjadi pahlawan dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang bisa menjadi inspirasi.

Emma Mussell, Group Account Director and Head of Creative, Kantar Millward Brown Indonesia, mengungkapkan bahwa, “Dengan tingkat kematangan merek dan kategori di Indonesia, iklan yang sangat baik telah menjadi lebih penting dibandingkan dengan sebelumnya untuk mendapatkan perhatian pemirsa. Ramadhan tahun ini menunjukkan bagaimana iklan yang sukses membawa tema yang dekat dengan konsumen Indonesia, membawa tren budaya yang sedang berlangsung, lalu dikombinasikan dengan kreatifitas untuk membawa perspektif baru dalam tema yang familiar.’

Untuk diketahui, Studi The Most Loved Indonesian Ramadhan Ads 2018 berdasarkan data survey dari 1,000 konsumen di seluruh Indonesia. Studi tersebut dilakukan online pada 7-12 Juni dan 10-20 Juli 2018. Pada tahap pertama pengujian, responden diminta untuk mendeskripsikan iklan yang mereka ingat dan sukai hingga terbentuklah 23 iklan yang terpilih.

Iklan-iklan tersebut diperlihatkan ke konsumen yang juga diberikan pertanyaan untuk menentukan pengakuan yang didapat, kesukaan atas iklan tersebut, pembagian ulang dari iklan tersebut, dan ciri khasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Sampai Pileg Kalah Gaung dengan Pilpres


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler