Suami Istri di Bengkulu Meninggal karena Corona, Anaknya Juga Tercatat sebagai Pasien Kasus Nomor 113

Minggu, 21 Juni 2020 – 21:13 WIB
Ilustrasi - Petugas medis dan penggali kubur mengenakan alat pelindung diri saat proses pemakaman salah satu pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Batu, Jawa Timur, Senin (1/6/2020). Foto: ANTARA/HO-Gugus Tugas

jpnn.com, BENGKULU - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni, mengumumkan sepasang suami istri yang terkonfirmasi positif virus corona jenis baru atau COVID-19 di Bengkulu dinyatakan meninggal dunia.

Ia mengatakan pasangan suami istri yang meninggal dunia tersebut adalah kasus nomor 104 dan 112.

BACA JUGA: Tetangga Sudah Dua Hari Mencium Bau Bangkai, Ternyata dari Kamar Mentari

Kasus nomor 104 merupakan laki-laki berusia 69 tahun, alamat Kota Bengkulu, mengalami gejala klinis sesak nafas dan nyeri dada serta memiliki penyakit penyerta gangguan jantung dan pembuluh darah. Dia meninggal pada Rabu (17/4).

Istrinya,kasus nomor 112 meninggal dunia pada Sabtu (21/6) dan telah dimakamkan sesuai protokol pencegahan penularan COVID-19.

BACA JUGA: Ibu Hamil yang Positif Terjangkiti COVID-19 Itu Meninggal Dunia di Batu

"Kasus 104 dan 112 ini memang kontak erat dan keduanya dimakamkan dengan proses sesuai protokol penanganan COVID-19," kata Herwan di Bengkulu.

Dengan tambahan kasus positif COVID-19 yang diumumkan hari ini membuat total kasus positif meninggal dunia menjadi sembilan kasus.

BACA JUGA: 9 Bangkai Ayam Dikubur dengan Kain Kafan di Makam, Masing-masing Ada Foto Cewek, Oh Ternyata

Herwan menambahkan anak dari pasangan suami istri yang positif COVID-19 dan telah meninggal dunia tersebut juga dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru yakni kasus nomor 113.

Tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Provinsi Bengkulu saat ini tengah melakukan penelusuran terhadap siapa-siapa yang pernah kontak dengan tiga kasus tersebut.

Herwan menyebut tidak menutup kemungkinan berdasarkan hasil penelusuran nantikan ada penambahan kluster penularan baru yakni kluster pasar, mengingat kasus sebelumnya sehari-hari beraktivitas di pasar.

BACA JUGA: Bidan BND Terekam CCTV Melakukan Perbuatan Terlarang

“Kami akan telusuri aktivitas dan kontak mereka di pasar, jika ada indikasi, Kami akan lakukan uji cepat (rapid test) massal," demikian Herwan.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler