jpnn.com, SOLOK - Sepasang suami istri di Solok, Sumatera Barat, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena menyebarkan berita bohong anaknya diculik.
Lewat tayangan video yang diunggah akun facebook Polres Solok itu, tampak si ibu berinisial IM, 30, memastikan bahwa anaknya tidak diculik, melainkan kabur dari rumah.
BACA JUGA: Heboh Kabar Penculikan Anak, Polres Kudus Tak Tinggal Diam
“Anak saya tidak diculik, tetapi kabur dari rumah,” ungkapnya dikutip sumeks.co, Kamis (2/2/2023).
Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Gunung Talang, Kabupaten Solok itu ternyata kabur dari rumah karena sering dimarahi ibunya yang galak.
BACA JUGA: Suami Istri Merekayasa Penculikan Anak, Sontoloyo
Apalagi hubungan suami istri ini sedang tidak baik-baik saja. Sering terlibat pertengkaran. Kondisi ini membuat si anak tidak betah di rumah.
“Anak saya pergi ke rumah keluarga saya, jadi bukan diculik,” tambah si ibu.
BACA JUGA: AKP Meity Jacobus Tegaskan 2 Kasus Penculikan Anak di Ambon Hoaks
Sedangkan suami IM tampak dalam video itu mengenakan baju kaus terlihat hanya diam saja disamping istrinya. Dia tidak berkomentar sedikit pun.
Kedua pasutri ini dipanggil ke kantor Polsek Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat karena polisi tidak menemukan bukti bahwa anak Pasutri ini diculik.
“Kami sudah telusuri semua CCTV di mana anak ini lewat, tidak ada yang menunjukkan bahwa anak ini diculik, jadi informasi itu tidak benar,” tegas Kapolsek Gunung Talang AKP Aam Hermayanto.
Si ibu dalam tayangan video tak lupa meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Sumatera Barat dan Kabupaten Solok atas informasi yang tidak benar itu.
Laporan dugaan penculikan itu diterima Polsek Gunung Talang pada Selasa, 31 Januari 2023. Laporan diterima SPK Polsek Gunung Talang.
Laporan IM bahwa anaknya, berinisial APM, 11, masih duduk di sekolah dasar diculik pelaku saat sedang bermain.
Lokasi anaknya bermain di Huller Mawan Simpang Ria, Jorong Sungai Rotan, Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Si penculik menurut versi IM mengendarai mobil Grand Max dan membekap anaknya dan membawa paksa ke dalam mobil.
Cerita IM berlanjut bahwa anaknya itu sukses melarikan diri dari penguasaan penculiknya saat tiba di Nagari Selayo.
Mobil parkir untuk istirahat dan si penculik yang kelelahan tertidur pulas.
Nah, kesempatan ini dimanfaakan anaknya untuk kabur.
Masih menurut karangan IM, anaknya ditemukan di depan SMA N I Talang malam harinya. (*/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean