jpnn.com, SURABAYA - Cinta pertama sulit dilupakan. Makanya, pasangan yang tinggal di kawasan Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur, sebut namanya Donjuan, 42, dan Sephia, 39, memilih berpisah dengan cara baik-baik.
Pasalnya, mereka ingin kembali ke pacarnya yang merupakan cinta sesama jenis.
BACA JUGA: Innalillahi, 6 Santri Tewas Tenggelam di Bekas Galian
============================
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
============================
Bagi pasangan suami istri (pasutri) yang sama-sama memiliki bisnis butik itu, berhubungan dengan lawan jenis itu sudah kuno, yang kekinian dan bakal jadi futuristik adalah berhubungan dengan sesama jenis.
BACA JUGA: Dukung LGBT, Anggun C Sasmi Dikecam Netizen
”Saya dan istri dulu begitu waktu masih kuliah, pacar saya ya Dondon itu. Istri juga pacaran sama Mira. Namun, kami akhirnya berpisah karena hukum dan budaya yang masih katrok,” kata Sephia didampingi Donjuan di sela-sela talak cerai di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Kamis (19/5).
Dengan wajah yang sumringah dan bahagia, kedua pasangan suami istri itu bersepakat untuk menjadi sahabat sejati.
BACA JUGA: Pengakuan Pelajar SMP, Diberi Teh, Tertidur, Ada yang Ikut Lalu Buka Baju
Mereka berjanji berkomunikasi dengan baik dan satu putranya akan dibawa ke Belanda mengikuti Sephia yang ingin menikah dengan Mira.
Tampilan Donjuan lebih feminim dari Sephia. Meski pria, dandanannya sangat kalem dengan sedikit memakai lipstik warna peach, sedangkan Sephia lebih tomboy.
Sephia mengakui sebagai butchi. Sementara Donjuan sendiri sebagai bottom diberlakukan sebagai wanita ketika berhubungan dengan kekasihnya.
”Saya itu sudah enggak cocok sama suami. Saya itu gagah begini, jadi enggak bisa suka sama pria yang gagah, ya meskipun suami saya ini kemayu. Terlebih, saya mengenal cinta itu dari pacar saya itu, enggak mungkin bro bisa seratus persen cinta sama suami,” kata alumnus Universitas swasta ternama di Surabaya itu.
Menurut Sephia, kekasihnya itu keturunan Tionghoa. Sedangkan dirinya ada campuran Tionghoa, namun beragama Islam lantaran ayahnya muslim.
”Ayah saya waktu itu nyuruh saya nikah secepatnya, sempat mau minggat, ibu stroke dan ayah kena jantung. Ya wis Donjuan nawari kawin saja untuk menutupi kenyataan ini,” kata Sephia.
Pernikahan hanya sebagai kedok. Sephia menyatakan kalau selama ini suaminya masih sering bertemu Dondon di Jakarta.
”Hidup hidupnya sendiri, ya masak dipaksa. Biarlah dia begitu,” kata Sephia tersenyum.
Keputusan keduanya bercerai karena kini kedua orang tua mereka sudah meninggal.
Sehingga, tidak ada lagi penghalang bagi mereka untuk melanjutkan kisah kasih dengan pasangan mereka masing masing.
”Kami menikmati, anak hanya satu ya kami rawat dengan baik,” ujar Donjuan tersenyum yang kemudian keduanya masuk ke ruang sidang II PA. (*/no)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nasib KPID tak Jelas, Jatim Bentuk Lembaga Sensor Film
Redaktur : Tim Redaksi