Pengakuan Pelajar SMP, Diberi Teh, Tertidur, Ada yang Ikut Lalu Buka Baju

Kamis, 18 Mei 2017 – 04:46 WIB
Pengakuan Pelajar SMP, Diberi Teh, Tertidur, Ada yang Ikut Lalu Buka Baju. Foto: HABIBUL ADNAN/Radar Situbondo/JPNN.com

jpnn.com, SITUBONDO - Pelajar SMP di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur berinisial LM kembali mendatangi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Situbondo, Rabu (17/5).

Kehadirannya untuk menindaklanjuti laporan yang sebelumnya diadukan. Kepada Radar Situbondo (Jawa Pos Group), LM mengaku laporannya terkait dengan dugaan pencabulan yang dialaminya.

BACA JUGA: Home Industry Abon Sapi Oplosan tak Kantongi Izin

Menurut LM, sudah sebulan dia melapor, namun hingga kini tidak ada tindak lanjut atas orang-orang yang diadukan.

Remaja berusia 14 tahun itu mengatakan kejadian yang dialaminya terjadi pada 13 April lalu.

BACA JUGA: Satgas Pangan Gerebek Home Industry Abon Sapi, Begini Kecurangannya!

Namun, dia tidak langsung menceritakan peristiwa kelam tersebut kepada keluarganya karena takut.

“Saya baru cerita kepada keluarga satu minggu setelah kejadian,” kata LM.

BACA JUGA: Satgas Pangan Bongkar Home Industry Abon Sapi Dioplos Daging Ayam

Setelah itu, keluarganya langsung melaporkan kepada kepala desa setempat. Namun, satu bulan berlalu setelah kejadian, tidak ada perkembangan apa pun.

“Makanya sekarang saya langsung mendatangi kantor polisi,” ujar siswa kelas II SMP itu .

Dugaan pencabulan yang dialami LM bermula saat dia mengunjungi rumah salah seorang temannya di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang.

Saat hendak pulang, seorang pria berinisial ED menawarkan jasa untuk mengantar LM pulang.

Tawaran tersebut di tolak LM. Namun, karena terus dipaksa, LM akhirnya mengiyakannya. Di tengah perjalanan, ED malah membawa LM ke Besuki.

“Karena dibawa ke Besuki, saya minta turun,” jelasnya.

Dari Besuki, sepeda motor Ed tidak langsung ke rumah LM, dan malah melaju ke Desa Cemara. Tahu begitu, LM langsung menanyakan tujuan Ed sebenarnya.

“Dia bilang mau mampir ke rumah kakaknya sebentar,” ceritanya.

Sesampainya di rumah yang dituju, LM disuruh masuk. Saat itu, jarum jam menunjukkan pukul 16.30.

Di rumah tersebut sudah ada lima pria yang dikenal korban. Yaitu AH, RA, SU, ED, dan AD. ED dan AD masih berstatus siswa SMA. Sedangkan tiga pria sisanya sudah lulus SMA.

“Di sana saya dikasih minum teh. Awalnya tidak mau minum, tetapi dipaksa,” kata LM.

Setelah teh tersebut diminum, LM tiba-tiba merasa pusing. Dia kemudian diantar AD ke sebuah ruangan. LM kemudian tertidur pulas dan baru bangun sekitar pukul 23.30.

“Terakhir saya ingat ada yang ikut tidur dan buka baju, setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi,” katanya.

LM menduga dirinya telah digauli karena setelah terbangun, dia mengaku perih pada saluran kencingnya.Selain itu, celana yang dikenakanya sudah diganti dengan rok.

Sementara itu, salah satu penyidik di unit PPA Polres Situbondo membenarkan adanya kasus dugaan pencabulan. Sumber tersebut mengaku, korban datang bersama keluarganya.
“Masih sebatas konsultasi,” katanya. (bib/pri/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Stabilisasi Pangan dan Sembako Murah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler