Suami Mirna: Jika Tuhan Bersaksi, Pasti Ditolak Kubu Jessica

Senin, 12 September 2016 – 12:06 WIB
Suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko (kiri) dan saudara kembar Wayan Mirna, Made Sandy Salihin (kanan), saat menghadiri sidang kasus pembunuhan berencana dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (5/9). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kasus kematian Wayan Mirna Salihin masih digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Saat ini, sidang memberi kesempatan ‎kepada terdakwa Jessica Kumala Wongso untuk menghadirkan saksi fakta maupun ahli.

Suami mendiang Mirna, Arief Soemarko mengatakan, dari saksi-saksi yang sudah dideng‎arkan dalam sidang, semuanya hanya mencoba mengaburkan fakta dan bukti yang ada.

BACA JUGA: Mabes Polri Telusuri Prostitusi Anak untuk Gay Jaringan Surabaya

Demikian dengan ahli yang dihadirkan, yakni Patolog Forensik Universitas Queensland, Australia, Beng Beng Ong dan Patolog Forensik Djaja Surya Atmadja‎. Menurut Arief, kedua ahli bersaksi untuk mengaburkan fakta.

‎"Itu mengaburkan bukti-bukti hanya demi melepaskan terdakwa atau popularitas pribadi penasehat hukum. Saksi ahli pun ditantang seolah-olah mereka adalah ahli segalanya, mungkin jika Tuhan datang bersaksi pasti akan ditolak oleh mereka (kubu Jessica) karena terlalu memihak Mirna," ujar Arief saat dihubungi, Senin (12/9).

BACA JUGA: Bu Dosen Cantik dan Pak Kades Indehoi di Hotel, Eh Ketahuan Suami

‎Sementara itu, dari saksi ahli yang sudah dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU), kata Arief, sebenarnya sudah terlihat benang merah bahwa Jessica merupakan pembunuh istrinya, Mirna. "Namun, penasihat hukum berusaha mengaburkan fakta-fakta tersebut bahkan mereka mengintimidasi saksi-saksi yang ada," kata dia.

Salah satu intervensi yang dilakukan penasihat hukum Jessica adalah menyebutkan bahwa karyawan Kafe Olivier, Rangga (saksi fakta), disogok oleh Arief untuk membunuh Mirna.

BACA JUGA: Dor! Dor! Polisi Tembak Mati Dua Perampok Sadis

‎"Tidak berhenti pula pihak penasehat hukum memfitnah saya dengan menyatakan saya menyuap Rangga untuk melakukan hal keji tersebut," jelas dia.

Dia meminta, agar hukum ditegakkan tanpa pandang bulu. Arief sendiri merasa kehilangan atas meninggalnya sang istri.

"Untuk mendapatkan keadilan sungguh panjang dan berliku-liku jalannya. Saya sudah kehilangan istri. Kami sekeluarga hanya ingin keadilan untuk Mirna, karena sewaktu dia diracuni dia tidak bisa berkata apa apa. Ini adalah perjuangan kami yang terakhir untuk Mirna," tegasnya. (mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelajar Coba Habisi Pacar Lantaran Hamil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler