Suami Tonton Istri Terbakar

Senin, 16 September 2013 – 07:40 WIB

jpnn.com - BANGUN PURBA- Meski telah memeriksa dua orang saksi, tapi polisi belum mengetahui apa motif di balik terbakarnya pasangan Rehulina br Karo (19) dan suaminya Amsal Girsang (22), di rumah mereka Dusun II, Desa Rumah Deleng, Kec. Bangun Purba, Jumat (13/9) pagi.

Hal ini dikatakan Kapolsek Bangun Purba, AKP J Hutasoit saat dikonfirmasi kru Pos Metro Medan (Grup JPNN) kemarin (15/9).

BACA JUGA: Sehari, Diperkosa 7 Kali oleh Agen TKI

“Kita masih terus menyelidiki dana mencari motif di balik kasus ini. Kita belum bisa menyimpulkan apakah suami sengaja membakar suaminya. Atau pasutri ini sengaja bunuh diri. Kami berharap Rehulina yang menderita luka bakar 85 persen segera sembuh agar dapat mengungkap kejadian yang sebenarnya,” ujar Hutasoit.

Masih kata Hutasoit, menurut keterangan dua saksi, masing-masing Sabet br Barus dan Tama yang tinggal di depan rumah pasutri itu. Menurut Sabet, pagi itu mereka berniat mengajak Rehulina pergi bersama ke ladang.

BACA JUGA: Jual Togel, Pedagang Disel

Namun saat dia menoleh ke rumah berdinding papan dan sebagian tepas itu, Sabet melihat api tengah membara. Curiga ada yang tak beres, Sabet pun menuju ke rumah Rehulina. Saat pintu dibuka, ternyata terkunci dari dalam. Lalu Sabet pun mendobrak pintu dan melihat jika Rehulina sudah terbakar namun tak berteriak minta tolong.
 
Yang membuat Sabet lebih heran lagi, saat Rehulina terbakar, justru Amsal Girsang, suaminya, malah asik menontonnya. Melihat Amsal juga tak berteriak minta tolong dan terkesan “membiarkan” isterinya terbakar, Sabet sempat emosi dan bertanya.

Pertanyaan itu pula yang membuat Amsal tergagap dan langsung berupaya memadamkan api dengan kedua tangannya hingga terbakar. Di saat bersamaan, sejumlah warga yang mendengar suara gaduh dalam rumah korban langsung mendatangi lokasi untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya. Untuk mendapatkan perobatan, pasutri ini lantas dilarikan ke RS Grand Medistra Lubukpakam.

BACA JUGA: Nyaru Polisi, Rudini Sikat Motor

Sementara itu, Mahdalena br Perangin-angin (59), ibu kandung Rehulina yang ditemui sejumlah wartawan di RS Grand Medistra merasa curiga atas terbakarnya anaknya. Apalagi barang-barang yang di rumah korban justru tak ikut terbakar.

Menurut anak sepuluh itu, anak kesembilan dari 10 bersaudara itu menikah dengan Amsal setahun lalu. Meski saat itu Rehulina masih duduk di kelas III SMA Katolik di Delitua, mereka terpaksa menikahkan putrinya dengan Amsal karena Rehulina telah berbadan dua.

Rehulina pun terpaksa putus dari sekolah dan beberapa bulan kemudian, Rehulina pun melahirkan anaknya namun nasib berkata lain karena bayinya meninggal saat berusia dua bulan. “Kasihan kali anakku itu pak. Terus-terusan menderita,” ujar Mahdalena berurai air mata.  

Sedangkan Girsang (62) dan Br Ginting (52), kedua orangtua Amsal yang ditemui di Lantai II Ruang Akasia RSUD DS tempat Amsal dirawat, mengaku tak mengetahui penyebab kejadian itu karena tempat tinggal mereka berada di Dusun II, Desa Rumah Deleng, sedang anaknya tinggal di Dusun I desa yang sama.

Saat mendengar kabar dari warga, pasutri ini tak sempat datang ke rumah anaknya, karena kedua korban langsung  dibawa warga ke rumah sakit. Sepengetahuan mereka, selama ini Amsal tak pernah terdengar ribut dengan istrinya.

“Kami tak pernah ada masalah dengan keluarga menantu (Rehulina, red) kami. Menantu kami saja pun hingga sekarang belum kami lihat karena kami masih menjaga Amsal. Asal ada orang lain datang menjumpai saya, jantungku langsung lemas. Karena saya mengidap penyakit jantung,” bilang br Ginting. (man/deo)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu Siram Air Panas ke Anak Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler