jpnn.com, JAKARTA - Aman Abdurrahman, 46, disebut-sebut menjadi sosok penting di balik menyerahnya para napi terosime di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, yang menyandera Bripka Iwan Sarjana. Aman merupakan napi teroris, yang juga pentolan aksi Bom Thamrin Januari 2016 silam.
Beredar di kalangan wartawan, suara Aman yang memberi seruan kepada para napi teroris untuk mengakhiri kerusuhan tersebut. Dalam rekaman, terdengar suaranya mengaku mendapat laporan kerusuhan di rutan dari Densus 88 Antiteror.
BACA JUGA: Seperti ini Saran Muhaimin Atasi Terorisme
"Kepada Ikhwan semua, saya Aman Abdurrahman mendengar laporan yang baru. Laporan dari pihak Densus bahwa ada kekisruhan di tempat antum," kata dia seperti dikutip dari rekaman suara berdurasi sekitar dua menit tersebut.
"Menurut laporan sementara, (kerusuhan) itu karena urusan dunia sehingga terjadi hal-hal yang tidak sepatutnya terjadi," tambah dia.
BACA JUGA: Tito Sebut Pisau yang Tewaskan Bripka Marhum Beracun
Aman melanjutkan, dia mengaku sudah mendapat penjelasan dari para narapidana di rutan. Rabu menjelang Kamis, dia mengimbau agar situasi diredam. Dia juga meminta agar yang bukan penghuni rutan, dalam hal ini polisi yang disandera yakni Irwan Sarjana, untuk dibebaskan.
Aman lantas menjanjikan utusan para napi bisa menemuinya beberapa hari ke depan, untuk menjelaskan langsung masalah yang sebenarnya terjadi. Utusan tersebut diantaranya bisa Ustaz Muslih, Ustaz Alex Iskandar, atau yang lainnya.
BACA JUGA: Anies Puji Cara Polisi Tangani Kerusuhan di Mako Brimob
"Karena untuk masalah urusan dunia (urusan makanan) tidak pantas terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kecuali masalah prinsipil yang tidak bisa ditolerir, baru itu dipermasalahin," kata dia.
BACA JUGA: Empat Teroris Hendak Menuju Mako Brimob, Dor! Dor!
"Untuk malam ini agar meredam dulu. Agar bukan penghuni biar pada keluar dulu saja. Itu saja mungkin dari ana. Mudah-mudahan bisa dipahami karena tidak ada manfaat juga bikin keributan di kandang singa, mungkin seperti itu," tukas bunyi suara di rekaman tersebut.
Ditanya perihal rekaman yang viral beredar itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengaku belum mendengarnya. "Saya belum dengar," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/5).
Ditanya lebih lanjut apakah benar Aman yang meminta napi teroris itu mengehentikan aksinya, Setyo tidak menerangkan secara jelas. "Nanti kita cek dulu ya," pungkasnya. (dna/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah Narapidana Teroris Belum Dijemput Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi