Suara Anak Sulut di Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi

Kamis, 20 Juli 2017 – 08:50 WIB
Presiden Joko Widodo mendongeng di hadapan ratusan siswa SD dan SMP di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/5). Jokowi mendongeng Lutung Kasarung di peringatan Hari Buku Nasional tersebut. Ilustrasi : Raka Denny/Jawa Pos

jpnn.com, MANADO - Wacana reshuffle kabinet kembali mengemuka. Rencana perombakan kabinet diperkirakan tidak lama lagi setelah Presiden Joko Widodo mengevaluasi kerja para pembantunya.

Jokowi memastikan akan mengganti menteri yang kerjanya tidak memenuhi target.

BACA JUGA: Buya Syafii: Reshuffle Gak Penting

Beragam reaksi muncul dari rencana perombakan kabinet kerja. Salah satunya datang dari putra Sulawesi Utara, Hendrik Kawilarang Luntungan.

Pria yang juga menjabat ketua DPW Partai Perindo Sulut itu berharap agar Presiden Jokowi menempatkan salah satu putra Sulut untuk menempati posisi menteri di kabinetnya.

BACA JUGA: PAN Akan Legawa Jika Jokowi Gusur Asman Abnur

"Sejak awal pembentukan pemerintahan RI, kabinet selalu ada keterwakilan putra dari Sulut, baru kabinet Jokowi - JK ini lah tidak ada keterwakilan dari Sulut," ujar HKL dalam keterangan persnya, Kamis (20/7).

Pernyataan HKL tersebut bukanlah tanpa alasan, sejarah mencatat, pada masa kepemimpinan Ir. Soekarno sebagai Presiden RI, banyak putra Sulut yang menjadi menteri, salah satunya ada A A Maramis yang pernah menjadi Menteri Keuangan RI dan Menteri Luar Negeri.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Cemas Kalau Ada Reshuffle Kabinet

Selain A A Maramis, Putra Sulut yang juga pernah menjabat sebagai Menteri, diantaranya, Arnold Mononutu Menteri Penerangan, Elvianus Katoppo, Frits Laoh, Herling Laoh, W.J Rumambi Menteri Penerangan era Bung Karno, Theo.L.Sambuaga menteri tenaga kerja era Presiden Suharto dan BJ Habibie, Theo Toemion kepala BKPM era Presiden Megawati hingga yang terakhir, E. E Mangindaan yang pernah menjadi Menteri Perhubungan di era kepemimpinan, Susilo Bambang Yudhoyono.

Untuk itu HKL berharap, Komposisi kabinet pemerintahan Jokowi - JK nantinya memperhatikan keterwakilan daerah agar ada keterwakilan untuk memperkuat hubungan antara pusat dengan daerah dan untuk menjalin komunikasi antar daerah.

"Kalau ada tokoh daerah yang mampu, kenapa tidak, tentu tokoh tersebut yang memiliki kualitas dan memenuhi syarat," tambah HKL

Figur dari daerah yang akan ditunjuk menjadi menteri menurut HKL tentunya harus memiliki prestasi, integritas dan kapabilitas. Hal itu tidak sulit didapat, karena banyak kepala daerah yang kapabel untuk menjadi menteri dalam Kabinet Jokowi.

"Seperti Gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang juga merupakan bendahara umum PDIP, dan juga Wagub Sulut, Steven O E Kandouw yang merupakan sosok politisi muda yang pantas kita usulkan ke Jokowi," jelas HKL.

Sosok keduanya dikenal sangat merakyat, punya segudang pengalaman dan lebih tahu problem dan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat di pelosok yang jauh dari
perkotaan. Olly Dondokambey juga dikenal merupakan pemimpin yang memahami strategi pembangunan, piawai serta memiliki jaringan yang luas.

"Meski tidak menjadi keharusan, namun aspek keterwakilan daerah dalam realitas politik kerap menjadi pertimbangan karena Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman etnis dan budaya," pungkas HKL. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus PDIP: Presiden Harus Tegas, Partai tak Sejalan Harus Keluar Kabinet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler