Bayi Kembar Siam, Doakan Semoga Sukses Operasinya

Suara Rengekan Bayi Kembar Siam Bikin Hati Miris

Sabtu, 24 Desember 2016 – 16:23 WIB
KEMBAR SIAM - Hanya kode angka sebagai pembeda yakni Jumani (1) dan Jumani (2) itu begitu tenang dan terlelap.Foto Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur kembali menerima rujukan bayi kembar siam dengan kondisi dempet tali pusar (omphalopagus) dan atresi ani (tanpa anus) asal Desa Muneng, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Kamis (22/12) malam.

Bayi kembar siam dempet perut berjenis kelamin perempuan tersebut lahir melalui proses caesar di RS Ibu dan Anak Amanah, Kota Probolinggo, Rabu (21/12) sekira pukul 19.00.

BACA JUGA: Cegah Penyebaran AIDS dengan Gagas Raperda

Sebelum dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, bayi tersebut sempat mendapat asupan makanan dari infus.

Sedangkan kondisi ibu bayi, yakni Jumani, diketahui stabil usai menjalani operasi caesar.

BACA JUGA: 2017, Surabaya Punya 30 Taman Baru

Bayi pasangan Nurul Iman Mustari, 38, dan Jumani, 32, itu dibawa menggunakan inkubator lengkap dengan infus serta alat bantu pernapasan.

Bayi kembar siam itu dijemput dengan mobil ambulans sampai di RSUD Dr. Soetomo sekitar pukul 20.15.

BACA JUGA: Fungsikan Taman Jadi Gardening School

“Tindakan awal kami akan melakukan babygram atau foto rontgen pada keseluruhan organ bayi. Setelah itu, rapat dengan dokter jantung dan anastesi, tapi untuk saat ini kondisi keseluruhan masih lumayan baik karena detak jantung, tekanan darah, maupun suhu tubuh normal,” terang Kepala Neonatologi RSUD Dr. Soetomo, dr. Agus Harianto Sp.A (K) seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (24/12).

Selain itu, tambah Agus, pihaknya masih mengamati bila ada infeksi pada kembar siam yang masih berusia 24 jam tersebut.

Pasalnya, saat diterima di instalasi gawat darurat terdapat bau menyengat pada bagian pusar. Serta, salah satu kaki bayi mengalami kebiruan.

“Hal itu yang masih menjadi fokus dari pantauan kami. Selain bagian perut yang dempet. Semoga selama dalam observasi, kondisinya tetap stabil sehingga bisa segera diambil tindakan operasi pemisahan,” papar dr. Agus.

Sementara itu, Nurul Iman Mustari, ayah bayi kembar, yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan berharap anak keduanya bisa tertolong dan mendapatkan penanganan yang baik dari tim dokter kembar siam.

“Memang dari ibu saya pernah memiliki riwayat kembar, tapi tidak ada kelainan. Semoga kedua anak saya bisa mendapatkan pertolongan di sini (RSUD Dr. Soetomo, Red),” kata Nurul Iman.

Hingga Jumat (23/12) pagi, bayi dengan berat kesuluruhan 3.300 gram dan panjang 41 centimeter tersebut masih mendapat penanganan khusus dari tim dokter di ruang NICU IRD RSUD dr. Soetomo.

Terlihat bayi yang diberi nama sama dengan ibunya dengan hanya kode angka sebagai pembeda yakni Jumani (1) dan Jumani (2) itu begitu tenang dan terlelap.

Sesekali, suara rengekan dari bibir mungil Jumani (2) terdengar mengisi ruangan.

Agus menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan stabilisasi kondisi bayi Jumani (1) dan Jumani (2).

Pasalnya, kondisi keduanya saat ini masih cukup prematur dan berisiko tinggi bila dilakukan operasi.

“Saat ini kami fokuskan stabilisasi terhadap seluruh organ bayi. Termasuk untuk membuang kotoran juga masih dibantu menggunakan alat khusus. Kami masih bersabar dan memastikan kondisinya benar-benar stabil,” tukas dr. Agus.

(psy/jay/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia 7 Lapangan Golf Terbaik di Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler