JOHANNESBURG - Harapan Luis Suarez untuk bisa tampil di final, seandainya Uruguay lolos ke partai puncak, menjadi kenyataanKomisi disiplin FIFA memutuskan untuk hanya menjatuhkan sanksi larangan main dalam satu pertandingan
BACA JUGA: Maradona Belum Mikir Masa Depan
Itu berarti, Suarez hanya absen kala Uruguay menghadapi Belanda di semifinal, Rabu dini hari mendatang (7/7).Seperti diberitakan, Suarez mendapat kartu merah langsung kala membela Uruguay di perempat final melawan Ghana Sabtu dini hari lalu
BACA JUGA: Paraguay Berharap FIFA Minta Maaf
Karena unsur kesengajaannya kuat, dia menghadapi sanksi tambahan.Namun, setelah menyelidiki insiden tersebut, FIFA hanya menjatuhkan sanksi satu laga, yang merupakan hukuman normal untuk satu kartu merah langsung
Suarez menyatakan lega dengan keputusan FIFA
BACA JUGA: Casillas Puji Pepe Reina
Meski sangat menyesal, penyerang Ajax Amsterdam itu mengaku bisa menerima sanksi larangan tanding di satu laga."Sejak awal saya tahu bahwa saya tidak pantas dijatuhi hukuman tambahan," ungkap Suarez, sebagaimana dilansir Associated Press"Keputusan wasit mengusir saya dengan kartu merah sudah benarTapi saat itu saya benar-benar tidak punya pilihan lainSekarang saya bisa tenang," lanjutnya.
Sebelumnya, publik menuduh Suarez sengaja mencurangi kubu Ghana lantaran menepis heading Adiyiah dengan tanganApalagi, striker Ghana Asamoah Gyan menyebut bahwa bola sudah melintasi garis gawang sebelum ditepis oleh SuarezNamun, pernyataan itu dengan tegas dibantah pelatih Uruguay Oscar Washington Tabarez.
"Ya, memang dia mengangkat kedua tangannya untuk menghentikan laju bolaTapi apakah itu lantas berarti dia mencurangi Ghana" tandas Tabarez kepada Reuters"Saya kira gerakan itu berdasarkan instingDia sudah kena kartu merah, dan tidak bisa main di semifinalSaya kira itu sudah fair, karena Suarez sudah menerima konsekuensi perbuatannya," lanjut pelatih asal Argentina itu.
Apapun alasan Suarez mengulurkan tangan, publik telanjur kehilangan simpati pada striker 23 tahun tersebutBeberapa media masih menganggap dia pantas mendapat hukuman tambahan, yang berarti dia harus absen di final seandainya Uruguay mampu melangkahi hadangan Belanda.
Kolumnis Associated Press John Leicester membandingkannya dengan handball penyerang Prancis Thierry Henry dalam leg kedua playoff kualifikasi zona Eropa, November laluHenry bisa lolos dari hukuman, dan bisa bermain di Piala Dunia 2010 lantaran wasit tidak melihat aksi curangnya.
Namun, kasus Suarez ini bedaWasit Olegario Benquerenca jelas-jelas melihat aksinyaWasit asal Portugal itu juga sudah memberinya kartu merah, hukuman yang tepat untuk handball di kotak penaltiMestinya, FIFA memberinya hukuman tambahan.
Kendati demikian, Suarez sudah telanjur menjadi pahlawan di mata publik UruguayHandball dia yang setara dengan hand of God versi Diego Maradona dipuji-puji"Suarez mencatatkan namanya dalam buku sejarah sepak bola bangsa iniDrama memang sering terjadi di sepak bolaIni adalah salah satunya," ulas harian Ultimas dan El Pais, terbitan Montevideo.
"Sudah 40 tahun berlalu sejak Uruguay terakhir kali lolos ke semifinal Piala Dunia," ungkap Olga Rodriguez, warga Montevideo, seperti dikutip AFP"Kami berterima kasih pada Suarez, yang telah membuat publik negeri ini bergembira," lanjut wanita 60 tahun tersebut(na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samai Gerd Mueller, Kejar Ronaldo
Redaktur : Tim Redaksi