jpnn.com - PERJUANGAN Suci Ramdhaniah agar bisa kuliah, sungguh luar biasa. Mahasiswi Universitas Mataram (Unram) itu menjadi tukang Odong-odong.
SUDIRMAN--MATARAM
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka, Masih Tak Terlihat Seperti Anak Seorang Presiden
Tukang Odong-odong biasanya melintas di pemukiman atau nongkrong di tempat keramaian untuk mencari pelanggan.
Mereka menunggu anak-anak yang mau menggunakan jasanya.
BACA JUGA: Jualan Kucing Hutan, Eh...Pembelinya Aparat yang Menyamar
Tukang Odong-odong identik dengan pria dewasa. Namun di tengah dominasi itu, Suci Ramdhaniah memilih profesi sampingan itu.
Gadis asal Lingkungan Gegutu, Kelurahan Rembiga Kota Mataram ini sudah sejak setahun menjadi tukang Odong-odong.
BACA JUGA: Modal Awal Rp 70 Ribu, Kini Omzet Rp 1 Juta Per Hari
Setiap hari,dia parkir di Jalan Dr Wahidin Rembiga tepatnya di depan komplek Perumahan Angkatan Udara mulai dari pukul 16.00 Wita sampai pukul 22.00 Wita.
Awalnya, Odong-odong ditarik bapaknya. Namun bapaknya, sudah tidak kuat lagi karena faktor usia.
Lalu ia menggantikan bapaknya. Odong-odong yang ia tarik bukanlah milik pribadi, namun milik orang lain.
Ia hanya menyewa dengan pembayaran dilakukan setiap bulanya. Nominal yang disetor ke pemilik Rp 2 juta.
“Setiap malam bisa dapat puluhan ribu. Kalau ramai bisa ratusan ribu,'' tuturnya kepada Radar Lombk (Jawa Pos Group), beberapa hari lalu.
Suci memilih jadi tukang Odong-odong karena tidak tega melihat bapaknya yang lanjut usia masih melakoni pekerjaan ini.
Sementara dia dan saudara-saudaranya butuh biaya kuliah dan sekolah.
Selama ini, hasil dari Odong-odong inilah untuk membiayai hidup keluarga dan biaya kuliahnya.
Suci saat ini tercatat mahasiswi semester VII jurusan Bahasa Indonesia Universitas Mataram.
Empat saudaranya ada yang duduk di bangku kuliah dan masih sekolah tingkat SMP dan SMA.
“Hasil Odong-odong untuk biaya hidup kami sekeluarga dan biaya kuliah dan sekolah saya dan saudara,'' tuturnya.
Suci dikenal tekun dan berprestasi. Sejak duduk di bangku SMAN 6 Mataram, ia juga banyak meraih prestasi terutama dibidang akademik.
Ia selalu menjadi juara kelas. Sehingga bisa terpilih menjadi penerima beasiswa bidik misi.
Namun tetap saja kuliahnya membutuhkan biaya. ''Kalau ada kelebihan, saya sisihkan, ditabung untuk biaya kuliah,'' tambahnya.
Pekerjaan menjadi tukang Odong-odong ini tidak membuat Suci minder.
Justru dia mengaku merasa senang melakoni pekerjaan ini karena bisa membantu orangtuanya dan membiayai kebutuhan kuliah dan sekolah saudara-saudaranya.
"Saya menyenangi pekerjaan ini. Karena sudah merasa senang apapun kegiatannya pasti akan dilakukan dengan ikhlas tanpa paksaan," tambahnya.
Bahkan di saat malam minggu dimana para remaja lain pergi dengan pasangannya, dia tetap bersemangat untuk menarik Odong-odong.
Sejauh ini, akunya dia tidak pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Bahkan tidak sedikit yang memberikan dukungan begitu mengetahui Suci seorang mahasiswi.
Dia selalu meluangkan waktu untuk belajar, sebelum berangkat kerja menarik Odong-odong. (*/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Tayib si Penggali Liang Lahat, Mampu Kuliahkan Anaknya
Redaktur : Tim Redaksi