Sudah 10 Tahun Soundsekerta, yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) cabang Monash University, membawa seniman dan musisi ternama Indonesia.
Salah satu tujuan Soundsekerta adalah untuk membawa panggung hiburan, khususnya musik asal Indonesia bagi para pelajar dan warga Indonesia di Melbourne.
BACA JUGA: Mekarnya Tren Busana Muslim di Australia
Tapi tentu saja salah satu misi mereka adalah agar anak-anak muda Australia bisa lebih mengenal industri musik dan hiburan dari negara tetangga terdekatnya.
Memperingati pagelaran Soundsekerta yang ke 10 kalinya, panitia membawa tema A Decade To Remember di tahun 2016.
BACA JUGA: Pohon Berbunga, Jumlah Kelelawar Jadi Bertambah
Bintang tamu yang dipilih adalah kelompok musik, Kahitna dibawah pimpinan Yovie Widianto.
Kelompok musik asal Bandung ini bisa dikatakan sebagai band legendaris Indonesia, karena telah bertahan selama 3 dekade dalam industri musik Indonesia.
BACA JUGA: Pesan Anti Obesitas Picu Gangguan Makan pada Remaja di Australia
Uniknya, Kahitna berada satu panggung dan berkolaborasi dengan kelompok musik pendatang baru, Gamaliel Audrey Cantika, atau GAC.
Keduanya akan tampil di atas panggung dengan penampilan orkestra yang dipimpin oleh Randy Enos, warga Indonesia yang sedang tinggal di Melbourne.
"Di tahun kesepuluh, kami ingin sesuatu yang berbeda. Jadi daripada artis tampil sendiri-sendiri, kami menyatukannya dalam satu show yang menyeluruh," ujar Tania Rosari, wakil Project Manager Soundsekerta 2016.
"Tujuan kami sebenarnya kami ingin lebih menargetkan anak-anak muda lokal di Melbourne untuk datang, jadi ini salah satu caranya agar bisa menikmati dan jadi bagian dari show."
Ada beberapa musisi lokal Melbourne yang tergabung dalam orkestra tersebut.
"Cara kita merekrut orkestra tersebut juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah musik, juga koneksi dari Enos," tambah Tania.
Tania berharap lewat acara ini menjadi batu loncatan sebelum berkolaborasi dengan musisi besar Australia.
Acara digelar hari Minggu malam (11/09) di Melbourne Town Hall. Ratusan penonton terasa memenuhi ruangan yang berkapasitas hingga 2.000 orang tersebut. Suasana penonton di Melbourne Town Hall
Australia Plus Indonesia
Soundsekerta pertama kali digelar pada tahun 2007, yang saat itu menampilkan Empat mata, acara talkshow televisi populer yang dibawakan oleh seniman Tukul Arwana.
Dalam perjalanannya, Soundsekerta sudah banyak membawa seniman berbakat asal Indonesia. Di tahun 2015, panitia Soundsekerta tak tanggung-tanggung membawa dua band besar, Nidji dan Noah, beserta penyanyi Tulus.
Tak heran jika penontonnya mencapai lebih dari 1.800 orang, yang menurut panitia tercatat sebagai rekor penonton Soundsekerta terbanyak.
Di tahun-tahun sebelumnya Soundsekerta pernah membawa Dewa 19, Andra and The Backbone, Gigi, Sheila on 7, Maliq & D'Essentials, dengan beberapa pemandu acara seperti Desta, Pandji.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 6,3 SR Terjadi di Bawah Laut Pulau Macquarie