BACA JUGA: Ribuan Bayi Kediri Terancam Gizi Buruk
Indikasinya, hingga pertengahan 2010 ini ada 11 orang yang diduga terindentifikasi virus yang menyerang kekebalan tubuh ini.Total sejak 2004 sampai pertengahan 2010 jumlah warga Trenggalek yang terkena HIV/AIDS sebanyak 44 jiwa
BACA JUGA: Dokter Jaga Mesum dengan Satpam
Dari 44 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut, jumlah yang meninggal terus bertambah tiap tahunnyaBACA JUGA: Meramal dengan Tarian dan Menarik Energi Gerak
Dia meninggal pada Minggu (25/7) laluIni menambah daftar panjang angka kematian karena HIV/AIDSTotalnya mencapai 20 jiwa.Kepala bidang (Kabid) Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes), Ichwanu Kusno menjelaskan, penyebab meningkatnya penderita HIV karena perilaku dari warga yang sering berganti-ganti pasanganTerutama bagi warga kota kripik ini yang bekerja merantauKarena kondisinya jarang bertemu dengan istrinya dan keimanan mereka tidak kuat, maka tidak menutup kemungkinan mereka jajan"Penderita HIV ini,rata-rata berasal dari mereka telah lama bekerja Kalimantan, Jayapura," jelasnya.
Untuk wanita yang menderita penderita HIV/AIDS rata-rata dikarenakan tertular dari suami yang terjangkit HIVSebab kebanyakan warga tidak mengetahui gelaja penyakit tersebutTiba-tiba ketika sakit tidak kunjung sembuh-sembuhMereka baru mengetahui setelah dilakukan pemeriksaan.
Sebenarnya, cirri-ciri ODHA menurut Ichwanu, berat badan turun drastis, batuk yang tidak sembuh, gampang lelahTentunya masih ada gejala lainnya yang memerlukan pertanyaan khusus bagi pasien seperti riwayat sosial.
Ditambahkan dia, semakin meningkatnya penderita HIV,langka yang di tempuh dari Dinkes ini mencegah penularan lebih banyakCaranya, ketika orang terindikasai HIV bakal dipantau kesehatannya sampai perawatanSebab, penanganannya memerlukan perawatan khusus, ggar tidak menular.Begitu pula untuk pengobatan hingga makanan juga diberikan dari Dinkes.
Bagimana dengan anggota keluarga lainnya?Dia menjawab"Untuk memutus penularan HIV, keluarga memonitoring memang untuk penularan sangat rawan," katanya ke Radar Trenggalek.
Sedangkan Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Trenggalek, Joko Nugroho menyatakan, untuk menekan angka HIV ini terus dilakukan sosialisasi melalui puskesmas dan seminarNamun kendalanya selama ini memang penderitanya bekerja di luar Trenggalek, sehingga untuk mengetahui secara pasti kesulitan"Baru diketahui jika sudah parah," terangnya(din/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Guru SD Mesum, Digerebek Warga
Redaktur : Tim Redaksi