jpnn.com, SIDOARJO - Ratusan warga Desa Kedungrejo Kecamatan Jabon Sidoarjo melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor desa setempat.
Mereka menuntut kejelasan atas kasus pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji di salah satu pondok pesantren di kawasan Desa Kedungrejo Kecamatan Jabon Sidoarjo.
BACA JUGA: Oknum Guru Ngaji Diringkus Lantaran Cabuli 20 Muridnya
Dengan membawa berbagai poster tuntutan bertuliskan kecaman terhadap salah satu oknum guru ngaji, warga Desa Kedungrejo Jabon ini berdemo di depan kantor desa setempat.
Massa meminta oknum guru ngaji itu diproses secara hukum dan adat karena telah melakukan perbuatan asusila kepada sejumlah warga, khususnya kaum wanita.
Dalam aksi ini, warga menginginkan pelaku menghentikan aktivitasnya mengajar ngaji sampai kasusnya selesai.
BACA JUGA: Sodomi 8 Santri, Guru Ngaji Greng saat Nonton Film Sejenis
Karena saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian dan warga meminta kepala desa tegas dalam menyelesaikan masalah ini.
Selain itu, warga Suparlan memperlihatkan bukti uang tunai sebesar Rp 63 juta dari oknum guru ngaji yang diperuntukkan lima korban santri yang diduga pernah dicabuli.
"Kasus ini sudah sejak tahun 2015 lalu dan muncul kembali, karena oknum tersebut berulah lagi sehingga warga bertindak melakukan aksi demo," tegas Suparlan.
Sementara itu, menurut Kapolsek Jabon, AKP Suwono, kasus ini sudah ditangani oleh aparat kepolisian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Sidoarjo.
Dalam aksi demo ini mendapatkan kawalan ketat dari pihak kepolisian, TNI dan Satpol PP Kabupaten Sidoarjo berjaga di depan pintu masuk kantor desa.(end/pojokpitu/jpnn)
BACA JUGA: Gagal Lari, Santri Disodomi Guru Ngaji Usai Salat Isya
Redaktur & Reporter : Natalia